Tita Meita Marcusi, S.Pd

Tidak ada kata terlambaat untuk memulai sesuatu. Tidak ada batas usia untuk terus mengukir sesuatu. Tidak ada yang akan menghalangi untuk berkarya. usi...

Selengkapnya
Navigasi Web
HARU BIRU GURU BARU 72

HARU BIRU GURU BARU 72

# Edisi : Merindu

#Tantangan Gurusiana

# Hari ke 82

Dita merebahkan badannya yang terasa penat. Matanya menatap langit-langit membawa angannya yang melayang mencari sosok yang paling menyebalkan, tapi ngangenin. Ada rasa yang kosong saat pulang sekolah mobilnya sudah tidak ada di parkiran. Memang orang itu bener-bener sulit di duga. Saat dia tidak memikirkannya tahu-tahu dia sudah nongol, giliran dia nyari malah tak ada.

Dita mengambil hapenya dan iseng melihat obrolan dia waktu pulang dari Cilamaya, Dita tersenyum sendiri apalagi saat mendengarkan lagu kirimannya, hatinya jadi terhanyut membayangkan suatu saat jika Ditabener-bener menjadi bidadri surganya...huuuuu....bibirnya senyum-senyum sambi memeluk boneka pigy nya.

“ Astaghfirullaah sadar Dita...sadaaar...” Dita menepuk-nepuk pipinya, langsung bangun mengambil handuk dan masuk kamar mandi,

“ Aku harus mendinginkan otakku dulu ini mah biar bisa mikir jernih... Ya Allah aku hanya ingin larut dalam mengejar cintamu... jangan biarkan aku terlena dengan syahwat Ya Allah...Aamiin” Dita mengusapkan ke dua tanggan ke mukanya.

“Alaahumma ini audzubika milnal khubusi wal khobaaiits,” dDita melangkahkan kaki kirinya memasuki kamaar mandi.

Kaii ini Dita hanya butuh air dingin yang bisa menyejukkan badannya sebelum waktu ashaar tiba. Dia syukuri setiap tetesan air yang bisa membersihkan kotoran lahirnya syukur-syukur akan membuat kotoran batinnya ikut terbawa asalkan minta sama sang pembuat segalanya. Yaah apa siih yang tidak bisa Allah berikan buat kita. Semua kenikmatan betul-betul Allah limpahkan untuk manusia, asalkan manusia itu sendiri berfikir.

Air masih mengguyur tubuhnya, Dita sampai tidak tahu berapa lama ada di kamar mandi, sampai terdena ketukan,

“ Diiit ini ada kiriman, ibu taroh di mejamu ya..”

“ Iya buuu ini sudah selesai kok. “ Dita cepat-cepat memakai bajunya.

Begitu pintu kamar mandi di buka Dita terpana melihat buket bunga mawar persis yang pernah dia terima waktu sakit.

“ Ini Nuri apa-apaan siih pake kirim buket bunga lagi, hari ini kan bukan ulang tahun ku, “ Dita bicara sendiri sambil mengambil buket bunganya. Dia cari kartu namanya mau tahu sahabatnya nulis apa. Pas di baca..

Hahhh...Masya Allaah...” Dita mengucek-ngucek matanya takut salah lihat . Dita sampai gemetaran kakinya lemes, hatinya berdegup kencang.

Dia baca sekali lagi yang tertulis di kartu

“ Aku sayang kamu karna Allah, “ cuman itu,

Dita bolak-balik lagi kartunya tapi tidak ada kata lanjutannya.

Diambilnya hape siapa tahu dia mengirim pesan, tapi tidak ada satupun pesan dari dia, apalagi telpon.

Akhirnya Dita hanya memandangi bunganya. Sesekali dia belai satu persatu kelopak mawarnya. Tercium harum mawar sangant lembut, sampai Dita menarik nafas panjang biar wangi bunganya sampai di relung hatinya yang tiba tiba merindukan dia.

Bunyi panggilan masuk menyentakan Dita, dan secaepat kilat dia menjawaab tanpa melihat siapa yang telpon

“ Assalaamu alaiku... kamu diman sekarang kak Toni..”

“ Aa.... cieee... aku Yati nooon...lagi nunggu telpon Toni ya, kalau gitu aku tutup dulu ya..”

“ Jangan..jangan Yaat ... penganten tumben niiiih, ada apa, “

“ Engaak aku kangen aja nanti malem , kita vidio call ya bareng Nuri juga biar kangennya terobati, “ telpon pun ditutup.

***

Betul saja sehabis isya Yati kemali melakukan panggilan video dan terlihat Nuri sudah tersambung. Mereka melepas kerinduan, sambil sesekali menggoda pengantin baru sampai habis Yati di goda Nuri dan Dita.

“ Yaaat kamu bisa nahan enggaaak, secara pak Budi habis puasa panjang gitu, terus ketemu yang ting-ting duh gak ku..kuuu..haha...” Nuri mpe ngakak.

“ Eh..ehh... lihat tuuuh matanya mpe sayu gitu, kebayaaang kayaknya mereka mpe lembur semaleman haha... “ Dita ikut menggoda.

“ Yaaa... beagitulah, namanya juga penganten baru gitu lhooo...” Yati malah kesenengan di goda, malah makin menjadi.

“ Pokoknya ibadah paling nikmat ya perkawinan sodarah-sodarah, “

“ Memang rasanya bagaimana..” Nuri dan Dita mpe barenang nanya.

“ Gimana yaaa... pokoknya berasa melayang sampe ke awan...makanya ayooo cepet nyusul entar nyesel lhooo. “ Yati balik menggoda temennya.

“ Yaaat Nuri mau nyusul tuuuh kasih jurus jitu biar dia tidak kesakitan, “ Dita bicara sambil menahan tawanya sok tahu.

“ Laaah yang ngomong emang tidak takut di tinggal pengalaman ke bulan apaaa...” Nuri balik nyerang Dita.

Gelak tawa mereka terdengar kembali.. di tengah derai tawa mereka tiba-tiba Yati menyela..

“ Nuuur.. tadi ada orang yaaa, waktu aku telpon dia nyebuuut.....”

“ Stoooop...Yaat please..gak pake di caeritaiiin...” Dita menyela.

“ Hahaha... aku tahuuuu aku tahuuu... “ Nuri tertawa bikin Dita penasaran.

“ Tahu apa Nuuur...” Dita terpancing

“ Kasih tahu gak yaaaa...hahaha...” Nuri dan Yati menggoda Dita.

“ Gak asyiik ah kalian jahat, aku gak akan datang lho malam minggu ini liatin ajaa.. “ Dita balik mengancam.

“ No..noo...Diiit jangan marah gitu lhooo entar ada yang bilang cantik kalau kamu marah, hahahaaaa...” Nuri masih menggoda.

“ Au aah aku tutup nih telpon, “ Dita merajuk.

“ Jangan Diiit, aku tahu kamu ngangenin dia kaaan...pengen di telpon kaan..haha..”

“ Sok tahu...” Dita pura-pura marah

“ Mau di sambungin sama dia gak niiih, tuh mumpung Rudi daatang, “

Dita menolak, dan langsung menutup telponnya.

Dia merasa menjadi ABG, perasaannya tidak karuan, sebetulnya Dita kepengen sekali Nuri menyambungkannya dengan Toni, tapi dia belum berani berhadapan laangsung dengannya. Takut terbaca apa yang sedang dirasakan. Membayangkannya saja pipinya sudah terasa panas bisa di pastikan merona merah.”.aaahhh maluuu.. aku gak sanggup..” Dita menungkupkan wajahnya ke bantal.

“ Seperti inikah jatuh cinta?... betulkah karena Allah bukan karena syahwat? Ya Allaah tolong aku ya Allah..aku mau apa yang ku rasakan ini murni dari mu ya Allah...”

Kembali Dita bangkit dari tempat tidurnya, dia ambil bunganya dan terus di tatapnya, sambil bicara,

“ Jika benar kamu sayang aku karena Allah maka jalan yang harus kita lalui bersama jangan sampai melanggar aturan Allah.”

Habis itu, di letakkan kembali bunganya dan Dita menuju kamar mandi untuk wudhu, dia tidak ingin kerinduan kepada manusia melenakannya sehingga melupakan kerinduan sama Yang Maha Kasih...

Malam makin larut... hati yang merindu di tumpahkan lewat sang pemilik cinta,

(Bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereen

25 Jul
Balas

hati yang rindu ditumpahkan pada sang Pemilik alam semesta, mengikat gemuruh hasrat rindu pada untaian tasbih bergulir sahdu lirih dzikir hati.

25 Jul
Balas

Kereen...neng teteh pengen bisa merangkai kata kek gitu..

26 Jul



search

New Post