Tita Meita Marcusi, S.Pd

Tidak ada kata terlambaat untuk memulai sesuatu. Tidak ada batas usia untuk terus mengukir sesuatu. Tidak ada yang akan menghalangi untuk berkarya. usi...

Selengkapnya
Navigasi Web
HARU BIRU GURU BARU 76

HARU BIRU GURU BARU 76

HARU BIRU GURU BARU 76

# Edisi : Hanyut

#Tantangan Gurusiana

# Hari ke 90

Dita kembali menjaga hatinya, karena sudah mulai tidak terkendali, kerinduan sama sosok yang selama ini dia pendam jauh didalam hati lambat laun menyeruak nyaris tak tertahan. Ini sudah tidak benar menurut pemikirannya karena akan terlena dengan angan-angan kosong yang akan mengundang godaan syetan atas syahwat. Beruntung Nuri langsung akan menuju proses halal dalam langkah berikutnya jadi rajutan kasih mereka akan dilakukan paska menikah.

Emang Allah pembuat skenario terindah itu yang Dita fikirkan. Kembali Dita disuguhi sesuatu yang di luar perkiraan. Saat yang di tunggu untuk bertemu dengan dia walau melalui sambungan vidio jarak jauh fikirnya akan melepas kerinduannya tanpa harus bertemu berduaan karena mereka berempat. Tapi Allah belum menghendaki itu terjadi. Siapa sangka Toni tidak bisa di hubungi oleh Rudi.

Kembali Dita ingat sama pesan di kartu Toni bahwa dia menyayanginya karena Allah. Maka sekarang boleh jadi Allah mengujinya ‘ benarkah niatan mereka akan di rajut karena Allah’. Ya Dita harus berusaha sekuat mungkin menjaga rasa ini terjaga. Maka sekarang hatinya kembali lapang dan bisa tidur dengan nyenyak tanpa memikirkan apapun kecuali terus dengan dzikirnya.

***

Pesta yang diadakan keluarga Siska di adakan di sebuah hotel bintang lima. Terlihat pengantin wanita yang masih pucat tapi cantik berdiri mengurai senyum menerima ucapan selamat dari para tamu. Sambil sesekali matanya seperti mencari-cari sosok yang memang belum pernah dia lihat. Ya Siska masih penasaran tentang Dita.

“ Terima kasih pak Santika sudi datang, eeh nak Rubi sendiri aja mana Dita...”

Mendengar perkataan mertuanya sontak pandangan Siska melihat ke arah tamunya, dia sangat kecewa mengetahui Dita tidak bersama mereka.

“ Maaf ... Dita ada acara lain kebetulan waktunya sama malam ini, “ Rubi menjawab

“ Oooh apa tuuh...” mamihnya Andra ikut bertanya.

“ Sahabatnya di lamar malam ini, jadi dia titip salam dan doa terbaik buat nak Andra dan nak Siska.” ibunya Dita menyalami Andra yang tidak bisa berkata apapun, begitupun Siska hanya menyunggingkan senyum dengan terpaksa.

Entah mengapa Siska masih merasa terusik dengan sosok Dita, padahal dia sekarang sudah syah menjadi istri Andra. Jauh di lubuk hatinya dia ketakutan Andra sebetulnya hanya iseng dengan dirinya dan mencintai Dita. mungkin kalau dia tidak hamil belum tentu sekarang dia bisa syah menjadi istrinya Andra.

“ Kamu kecewa ya dia tidak datang, “ Siska berbisik pada suaminya.

“ Ayolah Siiis banyak tamu, gak usah macem-macem, “ Andra mengingatkan sambil tersenyum sama tamu berikutnya.

Sampai pesta usai, tiap ada kesempatan Siska terus saja mengusik. Maka begitu masuk kamar Andra sudah tidak bisa menahan kekesalannya.

“ Sis apa sih yang kamu mau... kita sudah menikah terus maunya kamu apa, “

“ Lupaka Dita, aku tahu kamu mencintai dia..”

“ Kalau tahu, kenapa kamu teledor sampai hamil segala, “

“ Kalau kamu punya calon istri kenapa juga mau jalan sama aku... “ Siska membalas serangan Andra.

“ Yang goda-goda aku siapa...kamu kan? Ingat Siiis laki-laki di goda perempuan secantik kamu siapa yang gak bakal terbuai, jangan-jangan memang selama ini kamu tukang godain laki-laki ya makanya di putusin sama pacarnya juga.” Kembali sifat Andra yang ingin menang sendiri muncul.

Pertengkaran mereka terhenti karena ketukan di pintu kamar mereka.

“ suara kalian terdengar sampai luar, ada apa ini. “ mamihnya Siska masuk.

Ke duanya tidak ada yang menjawab.

“ Duduk... mamih mau bicara dan hanya sekali. “ setelah melihat anak dan menantunya duduk dia melanjutkan bicaranya.

“ Ingat kalian sudah syah menjadi suami istri dari malam ini, mamih pesan tutup masa lalu kalian dan mulai dari awal. Ingat memang kaiian sudah berjodoh, walaupun caranya karena terpaksa oleh keadaan. Andra... dengar mamih tidak? “ mamihnya menatap tajam Andra.

“ Siskaaaa... dengar, semua orang punya masa lalu, begitupun dengan Andra, bisa tidak kamu bersikap dewasa untuk tidak mengungkit semuanya. Bisa tidak kalian mulai dari nol, lupakan masa lalu...” ke duanya menundukkan kepalanya.

“ Jawab mamih, bisa tidaaak...” makin tegas suara mamihnya.

“ Iya miiiih...” akhirnya mereka menjawab.

“ Sudah kalian istirahat, ingat Siska kamu juga masih dalam tahap pemulihan jangan terlau cape dan banyak berbaring, kalau tidak mau pendarahan lagi. “ mamih setengah mengancam anaknya.

Sepeninggalan mamihnya Andra baru sadar keadaan kesehatan Siska, biar bagaimanapun keadaan Siska sekarang adalah akibat ulahnya.

“ Sis ayo istirahat sini kak Andra bantu ganti baju, “

Siska heran sekaligus senang mendengar ucapan suaminya, dia mendekat dan mendaratkan ciuman tipis di pipi suaminya.

“ Trima kasih suamiku, maafkan aku ya. “ Siska membelakangi suaminya untuk membuka reslueting bajunya.

Entah siapa yang memulai, entah siapa yang terbawa suasana, mereka tahu-tahu sudah saling membukakan pakaian pasangannya dan malam pengantin terlewatkan juga dengan indah, sampai melupakan kondisi pisik Siska.

***

Sinar matahari yang masuk kamar mereka membangunkan pasangan pengantin baru. Siska membuka matanya pelan. Hatinya berbunga-bunga mengingat indahnya malam yang mereka lewati. Tapi saat mau bangun, perutnya terasa sakit, dia bangunkan suaminya.

“ Kak Andraaaa....”

Andra membuka mata sambil menguceknya karena silau kena sinar matahari,

“ Hai cantiiik, ada apa..” dia merengkuh badan istrinya ke pelukannya.

“ Perutku sakit kaaak, “ Andra langsung bangun dan memeriksa keadaan istrinya.

“ yang mana yang sakit Sis... ini...?” dipegangnya perut bagian bawah Siska.

“ Kamu siiiih tahu aku masih sakit ...” Siska menangis.

“ Kamu juga sama maunya kayak aku Siiis, udah nanti kedengaran lagi sama mamih, kita coba rendam di air hangat, barangkali bisa jadi baikan,” dia gendong Siska ke kamar mandi.

Andra mengisi bath tub dengan air hangat dan menurunkan Siska pelan buat berendam.

“ Gimana Sis, enakan gak..”

“ Iya sakitnya mulai hilang, mungkin kecapean kali ya..”

“ Ya sudah berendam saja kalau begitu, aku nyiapin pakaian ganti kamu dulu ya..” Andra mau berjalan, tapi tangannya di tahan Siska, malah minta di bantu gosokin badannya.

“ Kamu mau ngambil resikonya Siiis, “ Andra kesenengan.

Mereka kembali mengukir hubungan indah, sampai Siska mengabaikan rasa sakit yang kembali dirasakannya, saking kebersamaan mereka begitu memabukkan.

(Bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pengantin baru,,aduhaii. Dinanti lanjutannya bun

01 Aug
Balas

Siap bu...makasih dh nyempetin mampir

01 Aug

Duhai indahnya pengantin baru, duduk bersanding bersendau gurau,... teringat lagu kasidah itu,... Salam literasi, sukses selalu.

01 Aug
Balas

Aah teringat saat bersanding dengan ibunya anak-anak..ya

01 Aug

keren cerpenya buk Tita

01 Aug
Balas

Makasih pak Azwar

01 Aug

smg sukses sll ya

01 Aug
Balas

Sukses juga buat Bapak

01 Aug

salam knl n salam literasi ya

01 Aug
Balas

Salam literasi

01 Aug

wow.... sambil menutup wajah dengan tangan

01 Aug
Balas



search

New Post