Tita Meita Marcusi, S.Pd

Tidak ada kata terlambaat untuk memulai sesuatu. Tidak ada batas usia untuk terus mengukir sesuatu. Tidak ada yang akan menghalangi untuk berkarya. usi...

Selengkapnya
Navigasi Web
HARU BIRU GURU BARU 78

HARU BIRU GURU BARU 78

# Edisi : Cobaan

#Tantangan Gurusiana

# Hari ke 92

“ Ini punya siapa buuu....” Dita memungut cincin sambil diperlihatkan sama ibunya.

Toni dan ibunya saling pandang, “ E...itu buat kamu Diit,” Toni tidak bisa berkelit.

Ruangan jadi hening, karena Dita hanya menundukkan wajahnya.

“ Diiit, kamu tidak suka, “ Toni hati-hati bertanya sama Dita.

Yang ditanya tetap tidak menjawab.

“ Diiit, duduk yuuuk... “ ibu memapah Dita duduk, tapi Dita malah lari ke kamar sambil menungkupkan kedua tangan di wajahnya.

Melihat suasana jadi seperti itu, Mutia merasa menyesal telah menyela pembicaraan kakaknya tadi.

“ Kaak, maafin aku “ Toni hanya mengusap-ngusap pundak adiknya.

“ Nak Toni maafkan Dita ya.. “

“ Gak apa-apa tan, itu sudah saya perkirakan, makanya tadi mau dititip sama tante juga.” Toni menenangkan ibunya Dita dan terus pamit. “

Ibunya menyusul Dita ke kamar sepeninggalan Toni, dilihatnya Dita sedang menatap ke langit-langit kamarnya sambil memegang buket bunga. Kembali ibu menutup kamarnya tidak jadi masuk. Dia ingin memberi kesempatan buat Dita memikirkan semuanya dengan tenang tanpa direcokin.

***

“ Kaak, orang dewasa jelimet siiih, “ Mutia memecahkan keheningan di mobil.

“ enggak juga, itu karena waktunya kurang tepat aja, “ Toni menjawab sekenanya sambil fikirannya terus memikirkan Dita.

“ Kalau aku... ada cowok dateng bawa cincin bagus gitu sudah langsung di ambil deeh, hihi..”

“ Apa dia gak suka kakak...”

“ Entahlaah....”

“ Heeei jangan katakan kakak aku yang ganteng mau menyerah.. “ Mutia melihat kakaknya.

“ Gak bakalaaan, doain saja sama kamu ya...” tangan kiri Toni mengusap kepala adiknya.

Mobil melaju memecah malam dengan berbagai pertanyaan yang belum terjawab. Adakah dia terlalu tergesa melangkah? Andaikan diabisa bersabar sebentar saja... andaikan dia bisa menahan perasaan sedikit waktu saja....Aah Toni tidak mau berandai-andai, dia harus menyiapkan kesabaran lebih untuk bisa meraih hati yang gundah.

***

“ Siis kamu sakit perut ya, “ mamihnya memperhatikan jalan anaknya yang agak membungkuk.

“ Enggak miiih, “ Siska menegakkan badannya .

“ Mamih perhatikan sejak seminggu ini, kamu sering memegang perut, memang suamimu tidak memperhatikannya ya, ini kamu demam lho...“ tangan ibunya memegang kepala Siska.

“ Enggak ah miiih, tangan mamih aja kali yang dingin, “ Siska menghindar.

“ kita ke dokter ya, mamih khawatir niiih badan kamu demam, “

“ Iya mamih sayaaang, nanti Siska ke dokter sama kak Andra, “ Siska memeluk ibunya, air melewati sudut matanya tanpa disadarinya. Dan segera Siska menyusutnya di belakang punggung ibunya.

Siska sebetulnya menyembunyikan sakit yang dirasakannya sejak malam perkawinan mereka. Dia tetap melayani suaminya dengan menahan sakit setiap kali berhubungan, karena takut Andra kecewa sama dirinya. Hari ini rasa sakit itu makin sering dia rasakan, bahkan ada cairan bau yang keluar. Bahkan semalam Andra marah mencium bau tak sedap itu. Rencananya hari ini dia ingin sendiri pergi ke dokter, tapi karena mamihnya sudah mengingatkan, tentu dia tidak bisa menghindar harus sama Andra.

Sampai jam empat sore Andra belum pulang juga, Siska sudah menelpon berkali-kali tapi telponnya tidak bisa dihubungi.

“ Bagaimana Sis, hayu sama mamih saja takutnya nanti papih marah jika sampai dia pulang kamu belum ke dokter, “

“ Sebentar dulu mam, tadi dia janji bisa ngantar kok...” Siska masih bertahan.

Karena Andra masih belum datang sampai jam lima akhirnya Siska berangkat dengan ibunya. Dia sudah bisa memperkirakan kondisi rahimnya. Dia ingat pesan dokter waktu itu untuk tidak melakukan hubungan suami istri selama dua minggu. Mereka tidak bisa bilang belum menikah saat keguguran terjadi. Kembali demi menjaga nama baik keluarga mereka berbohong atas situasi yang terjadi.

Dokter menggeleng-gelengkan kepala saat memeriksa Siska.

“ Apa yang terjadi dengan anak saya dok, “

“ Ini lihat bu, ada penggumpalan darah di rahimnya. “ dokter menunjukkan gambar di layar komputer,

“ Kenapa bisa gitu dok,” ibunya Siska sampai mengerutkan dahinya.

“ Itu karena infeksi, akibat melakukan hubungan suami istri sebelum ukuran rahim normal. “

“ Apakah berbahaya dok, “

“ Bisa terjadi pendarahan hebat, ini sudah mengeluarkan cairan yang bau. Sejak kapan banyak cairaan ke luar bu Siska,” dokter bertanya.

“ Sudah tiga hari yang lalu,” jawab Siska.

“ Dan selama ini kalian tetap melakukan hubungan suami istri? “,

Siska mengangguk.

“ Ibu bisa menahan sakitnya saat berhubungan? “

Siska hanya diam . ibunya mengusap punggung anaknya, merasakan derita yang disembunyikan putrinya.

Akhirnya dokter memberikan resep obat yang harus diminum rutin, serta menyarankan Siska untuk kembali datang dengan Andra saat kontrol tiga hari yang akan datang. Dokter juga mewanti-wanti Siska dilarang melakukan hubungan suami istri selama tiga minggu ke depan sampai infeksinya sembuh. Siska juga dilarang melakukan aktifitas berat, serta kontrol secara teratur.

***

Andra sampai di rumah, dia sudah ditunggu oleh kedua mertua dan tidak melihat istrinya. Hatinya jadi ketar-ketir dia duduk setelah mencium tangan mertuanya.

“ Papih kecewa sama kamu, ” ayah Siska membuka pembicaraan.

“ Siska mana miih, “ Andra pura-pura merhatikan istrinya.

“ Jangan mengalihkan pembicaraan, kamu tahu istrimu sakit, dia demam sampai tiga puluh delapan derajat, kamu suami macam apa istri sakit sampai tidak tahu, “ emosi ayah Siska sudah tidak bisa di tahan lagi.

“ Andraa, kamu tahu istrimu baru saja di kuret, kamu tega menggauli istri kamu dalam keadaan seperti itu? “ sekarang ibunya Siska yang sudah tidak tahan,

“ Tapi Andra tidak pernah maksa Siska miiih, kami melakukannya begitu saja karena sudah syah, “

“ Iya kalian sudah syah, tapi fikirkan kondisi rahim istrimu, memangnya yang ada difikiranmu hanya syahwat saja? “

“ Maafkan Andra miih, piiih Andra janji akan jaga kesehatan Siska, “ Andra mengambil posisi aman untuk menghindar kemarahan mertuanya.

“ Kalian akan tidur terpisah sampai dokter mengizinkan kalian bisa kembali normal berhubungan dan kamu harus mengikuti aturan yang mamih buat.”

Andra tidak bisa menghindar lagi, selain menuruti apa yang diperintahkan mertuanya.

“ Sekarang biarkan Andra ketemu Siska dulu miih, Siska di kamar mana?”

“ Kamu tidak akan dibiarkan berdua sejak saat ini, hayu sama mamih, “

Siska terlihat pucat, dia tidur setelah meminum obat dari dokter. Andra memegang kening Siska dan terasa panas, ada rasa kasihan dalam dirinya tapi libidonya yang tinggi selalu tidak bisa di tahanannya saat berdekatan dengan Siska, dia heran apakah hanya hasrat itu saja yang ada diantara keduanya? Apakah Allah memang sedang menghukumnya, karena selama ini rajutan hubungan dia sama Siska hanya karena ketertarikan nafsu saja.

Andra jadi ingat saat pertama mereka bertemu karena menyalurkan hasrat yang tidak bisa dia lakukan bersama Dita. Tak terasa fikirannya kembali melayang sama Dita, dia jaadi berfikir, andai yang sedang tergeletak ini Dita, mungkin yang dia lakukan tidak hanya sebatas menatapnya saja. Mungkin dia akan lebih menjaga Dita, karena hanya Dita yang bisa mengendalikan syahwat Andra.

“ Diiit,....” Andra membelai kening Siska

(Bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

kasihan siska

03 Aug
Balas

Iya... makasih bu Eliyarni nyempetin mampir

03 Aug
Balas

Haduh apa yg terjadi dg Siska.. Dg Ditaa...

03 Aug
Balas

Selalu ada benang yg menghubungkan mereka... derita Siska akibat dirinya sendiri...galaunya Dita antara harapan dn keraguan

05 Aug



search

New Post