Tita Meita Marcusi, S.Pd

Tidak ada kata terlambaat untuk memulai sesuatu. Tidak ada batas usia untuk terus mengukir sesuatu. Tidak ada yang akan menghalangi untuk berkarya. usi...

Selengkapnya
Navigasi Web
HARU BIRU GURU BARU 84

HARU BIRU GURU BARU 84

# Edisi : Dilema.

#Tantangan Gurusiana

# Hari ke 97

Hari minggu ini Dita hasbiskan dengan mengurus bunganya, dan membereskan beberapa pekerjaan yang masih harus diurus. Sebentar-sebentar Dita membuka hapenya karena Mutia mengirimkan beberapa photo yang diambilnya diam-diam. Dita senyam senyum sendiri samil mengamati photonya,.

“ Mutia...kamu nakal yah...” Dita mengirim pesan.

“ Tapi kakak suka kan? “ emoji tertawa dengan mata gambar hati.

“ Tunggu pembalasan kakak ..” gambar orang marah.

Mutia malah ngirim gambar orang tertawa, sambil lari.

Baru saja menyimpan hapenya,terdeengar bunyi pamggilan masuk dari nomor tidak dikenal .dengan ragu-ragu dia angkat juga telponnya. Dita tidak bisa menjawab antara percaya dan tidak, karena telpon itu datang dari University of Sains Malaysia bahwa Dita diterima diterima masuk ke studi pascasarjana di Malaysia sebagai salah satu syarat mendapatkan beasiswa dari Malaysian Technical Cooperation Programme (MTCP) – ASEAN Masters Scholarship. Beasiswa MTCP ini ditawarkan bagi warganegara ASEAN untuk mengambil S2 di universitas-universitas Malaysia. Yang paling Dita senang adalah karena beasiswa ini, ditawarkan full oleh Pemerintah Malaysia sebagai sebuah inisiatif dari Malaysia’s ASEAN Chairmanship.

Dita langsung sujud syukur mendapat anugrah yang betul-betul diluar dugaannya,

“ Ibuuu...ayaaah aku bahagia lihat ini yah...bu, aku baru diterima di USM, dengan beasiswa penuh...uuuh bahagianya..” Dita memeluk ayah dan ibunya bergantian.

Dita heran melihat mereka hanya saling pandang, walaupun lama-lama mereka mengucapkan selamat juga.

“ ayah.. ibu kenapa menatap Dita begitu?

“ Naaak, ayah sangat bahagia putri ayah lulus,”

“ Terus kenapa reaksi ayah dan ibu seperti ini, Dita nggak ngerti,”

“ Naak kamu lupa ya punya janji apa sama keluarga Toni, “ibu mengingatkan Dita.

Deg, jantung Dita tiba-tiba terasa berhenti, bagaimana mungkin Dita melupakan itu, saking gembiranya dapat kesempatan sekolah keluar negeri. Ini benar-benar dilematis yang satu masa depan pendidikannya yang lain adalah penyempurnaan keimanannya.

“ Apa yang harus Dita lakukan bu...yaah, “ Dita mulai berkaca-kaca matanya.

“ Maafkan kami sayang, ayah dan ibumu bukan mau membunuh kegembiraanmu, tapi kami harus mengingatkan janji yang sudah kamu buat sendiri,” ibunya mengusap punggung anaknya.

“ Ibu... ayah bagaimana kalau ini Dita bicarakan dulu sama kak Toni, atau sama keluarganya sekalian yah... duuh Dita bingung, “

“ Ya sudah kita minta jalan saja sama Allah, ibu yakin akan aada jalan keluar terbaik dari Allah,” ibu menenangkan Dita.

Dita kembali ke kamarnya dengan fikiran gak karuan, dia langsung ambil air wudhu dan sholat duha sekalian

***

Kesibukan di sekolah sedikit bisa mengalihkan beban fikiran Dita. dan selama semiggu ini Dita belum ada kesempatan bicara sama Toni saking mereka sibuk dengan pekerjaannya.

Hari ini adalah persiapan terakhir karena jadwal sekolahnya mendapat penilaian adalah hari Senin ini, maka mereka mulai mengumpulkan berkas disatu ruangan, dan baru bisa pulang jam sembilan malam, mau tidak mau Dita diantar sama Toni.

“ Diiit, bunda sudah bilang belum mereka mau datang minggu depan,”

Dita mengangguk,

“ Kok lesu, kamu keberatan?” Toni meminggirkan mobilnya.

“ jalan terus kak Toni kita ngobrol di rumah aja, “

Toni akhirnya melajukan kendaraannya.fikirannya mulai tidak enak melihat Dita yang terus menghela nafas, tapi Toni tidak mau mengganggunya, sampai mobil berhenti di depan rumah Dita.

“ Minum dulu kak, “ Dita membawa minuman hangat buat Toni.

“ Diiit, jangan bikin kak Toni khawatir ah, ada apa,”

Toni merasa jatuh dari tempat yang sangat tinggi mendengar cerita Dita.

“ Apa yang harus Dita lakukan kak! Dita harus memenuhi janji Dita sama keluarga kak Toni, tapi tidak bisa membatalkan bea siswa ini, karena mungkin akan berdampak sama mahasiswa-mahasiswa lain dari Indonesia yang akan mengajukan beasiswanya. Bisa jadi Indonesia akan diblack list, “

Toni memegang kepalanya yang mendadak sakit, dia ambil minumnya dan diteguk habis.

“ Kak Toni marah?”

Toni menggelengkan kepala sambil memainkan gelasnya .

“ Terus kenapa sekarang gak kasih Dita jawaban.”

“ Beri kak Toni waktu buat memikirkannya ya Dit, kita masih punya waktu satu minggu sampai orang tua kita bertemu. “ akhirnya Toni bisa menjawab.

“ Maafkan Dita kak, ajuan beasiswa ini Dita kirimkan sebelum Dita kenal sama kak Toni, “

“ Terus saat sama Andra ...” Toni tidak bisa melanjutkan kata-katanya .

“ Kenapa kak Toni bawa-bawa kak Andra? Hubungannya apa sama masalah kita sekarang,” Dita agak emosi.

“ Gak ada, “ Toni bingung sendiri

“ Udah ah kak Toni mening pulang aja, buuu, yaah, kak Toni mau pulang “ Dita memanggil ayah ibunya.

***

Toni melajukan kendaraannya pelan-pelan karena fikirannya tidak bisa fokus, terus memikirkan masalah yang ada dalam perjalanan mereka yang baru akan mulai ditapaki. Dia memarkirkan kendaraannya dipinggiran kota, sekelilingnya sawah, dan suara binatang malam mulai terdengar disahuti oleh bunyi katak yang silih berganti dikitar sawah. Di langit bulan terlihat cantik, tapi tidak bisa menghibur hati yang sedang gundah.

Dia tatap bulan itu, ingat saat Dita sakit, saat dita dikecewakan, dan saat mata berbinar dia waktu bercanda dengan adiknya sampai saat Dita menerima rencana bundanya.

“ Ya Allah apa yang harus aku lakukan..., menikah ibadah, menuntut ilmu juga ibadah. Hamba bersyukur calon ibu dari anakku mendapat kesempatan kuliah lebih tinggi, karena dia akan menjadi sumber ilmu bagi anak-anak hamba kelak jika kami berjodoh. Ya Allah beri kami petunjuk darimu. Aku akan ketuk pintu langitmu nanti disepertiga malam,” tanpa terasa setetes air melewati pipinya.

Tatapannya masih diarahkan sama bulan nun jauh disana. Mobil kembali memecah malam, kali ini jelas arahnya ingin secepatnya sampai di rumah.

(Bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bunda ceritanya sukses terus

10 Aug
Balas

Terima kasih dah nyempetin baca..bu

10 Aug

Semoga bisa terus menikmati ceritanya non

10 Aug
Balas

Penuh dengan konflik jadi pengen nyimak terus

12 Aug
Balas

Wahh kalo saya jadi Dita mending ke Malay dulu ambil beasiswa... Laki mah urusan belakangan... Haha

10 Aug
Balas

Kayaknya gitu ya

10 Aug

Konfliknya dapat Bun. Keren

10 Aug
Balas

Makasih bu Nur

10 Aug

hm... dilema banget, antara cinta dan ilmu, konflik nya mantul bunda, salam sukses selalu, dinanti nih kelanjutannya bunda cantik

10 Aug
Balas

Keren hun ceritanya

11 Aug
Balas



search

New Post