Tita Meita Marcusi, S.Pd

Tidak ada kata terlambaat untuk memulai sesuatu. Tidak ada batas usia untuk terus mengukir sesuatu. Tidak ada yang akan menghalangi untuk berkarya. usi...

Selengkapnya
Navigasi Web
HARU BIRU GURU BARU 86

HARU BIRU GURU BARU 86

# Edisi : Menjemput Takdir

#Tantangan Gurusiana

# Hari ke 99

Dita sedang ada di perpustakaan siang ini, sudah beberapa hari dia senang disana, rasanya dia lagi butuh sendiri untuk mengontrol hati dan fikirannya supaya tetap bisa terjaga.

“Diit, rupanya kamu disini, boleh kak Toni duduk disini ya, “

Dita hanya mengangguk sambil terus membaca buku.

“ Dita lihat kak Toni sebentar, bunda memundurkankan pertemuan, kamu sudah tahu? “

Dita hanya mengangguk dengan lemah,

“ Diiit, beri kami waktu untuk memikirkan lebih jauh ya?, kamu harus percaya sama aku bahwa niatku tidak akan berubah walau apapun yang terjadi, “

Dita tetap mengarahkan matanya sama buku,

“ Ditaaa, kamu marah sama bunda..”

“ Kenapa harus marah, yang ada beliau yang kecewa sama Dita, “

“ Bunda hanya butuh sedikit waktu lagi Diiit, sabar ya, “

Dita menuutup bukunya dan berusaha menyembunyikan air yang mulai terasa melewati pipinya.

“ Diiit ini di sekolah sudah hapus air matamu, ayoo kita kencengin lagi doa kita ya,”

Jika sudah berhadapan dengan Toni, hancur sudah pertahanan Dita selama beberapa hari ini.

Padahal tadi pagi Dita begitu bahagia. wajahnya terlihat cerah, sapaannya terdengar ramah sama murid-murid yang berpapasan dengannya. Langkahnya teasa lebih ringan. Beberapa tugas berat di sekolah sudah dilaluinya, tinggal dua masalah lagi yang akan Dita lalui itupun sudah Dita serahkan sepenuhnya sama Yang Maha Pengatur.

Bahkan saat ngobrol dengan sahabatnyapun Dita masih bisa menjaga ketenangannya. Sampai Nuri heran saat Dita mengatakan sedih tapi bisa tersenyum .

“ Kamu serius bisa mengatasi kesedihanmu, padahal mereka mengundurkan pertemuannya,”

Dita mengangguk, sambil menyunggingkan senyumnya.

“ Sabar ya Dit, semoga mereka membuat keputusan yang bijaksana. “

“ Aku sih sudah siap Nur dengan apapun keputusan mereka, aku gak mungkin egois menuntut mereka mengikuti apa mauku, “

“ Diiit, seandainya mereka menuntutmu untuk menggagalkan bea siswamu, kamu rela..”

“ Entahlah Nur, dalam beberapa hari ini aku terus konsultasi dengan fihak ‘Malaysia’s ASEAN Chairmanship’ dan sampai hari ini belum dapat jawaban, “

“ Maksudmu? “

“ Ya aku nanya sama mereka apakah jika dikensel kita kena finalti atau tidak, langkahku tergantung jawaban mereka, biarlah Nur aku yakin, Allah akan memberikan jalannya sama rencana kami, “

“ Syukur lah Dit jika kamu berfikir begitu aku akan mendoakan yang terbaik buat kalian” Dipeluknya Dita erat.

Lamunannya terpotong saat Toni memanggilnya,

“ Ya kaak, “

“ Pulangnya tunggu kak Toni ya, “ Toni berdiri dan meninggalkan Dita.

***

Toni masih duduk diatas sajadahnya , diadukan semua sama sang pencipta, dia akui semua dosa yang pernah dia lakukan , tangannya terus memainkan tasbihnya sambil istighfar dan sholawat sebanyak yang dia bisa lalkukan sampai menunggu saat subuh tiba.

Suasana malam yang hening menambah khusuk memanjatkan hajatnya. Terdengar suara Toni lirih dalam doanya,: “ Rab, hamba akan memohon sama zat yang Maha Sempurna, buatlah aku memilih keduanya, perkenankan aku memiliki dia sebagai jodohku, dan lapangkan hatiku untuk mengizinkan dia menuntut ilmu. kuatkan aku dalam menjalani hari-hari kami kelak. Luluhkan hati kedua orang tuaku untuk mengambil keputusan Ya Allah aku terima ujian ini sebagai bentuk kasih sayang Engkau atas niat dan kesungguhan kami. Hamba yakin saat inipun dia sedang menengadahkan tangannya untuk kebaikan hajat kami Ya Raaab perkenankan doaku... Ya Raab hanya padamu hamba memohon pertolongan, Laa Haula walaa quwwata ila billaahil aliyyil adziim, tolong kami Ya Allah...tolong kami,”.

Terdengar suara tahrim dari mesjid, Toni langsung bersiap-siap karena terdengar kamar ayahnya pun sudah terbuka.

***

Seminggu berlalu, tanpa kabar apapun dari keluarga Toni, sampai suatu hari di minggu berikutnya, Dita mendapat email . Dia lari mencari ibunya,

“ Bu... ini ada jawaban dari mereka, gimana nih buuu..” terlihat mata Dita mulai mendung.

“ coba ibu lihat, “ ibu membaca bahwa Dita tidak bisa mengkensel rencana belajar, karena dana data sudah masuk di USM, jadi gimana ini bu...” Dita memperlihatkan emailnya.

“ Ya sudahlah Dit memang mungkin Allah menyuruhmu untuk sekolah dulu, ditambah keluarga nak Toni juga belum memberikan kabarnya sama kita, jadi ibu rasa inilah yang terbaik buat kamu, “

“ Kalau Dita sedih, kufur nikmat gak sih buu..” Dita mulai merasa hatinya sakit.

“ Manusiawi sayang, menangislah kalau sedih, sini ibu peluk, “

“ ibu..Dita bahagia bisa melanjutkan sekolah, tapi Dita sedih harus kehilangan kak Toni, “ air matanya mulai membasahi pundak ibunya.

Dibiarkannya Dita menumpahkan kesedihannya.

***

Dita memandang keluar pesawat, terlihat awan putih seperti kapas bergumpal dibeberapa tempat, dan agak jauh memandang , ternyata langit seperti hamparan hijau diselingi kapas dimana-mana sungguh sangat membuat dirinya tajub sama sang pencipta, apalagi saat melihat ke atas ternyata hamparan itupun ada disana. Rupanya inikah yang disebut bahwa langit berlapis-lapis? Entahlah yang pasti sepanjang perjalanan, Dita hanya bisa melemparkan pandangan kebawah sana siapa tahu orang-oraang yang dia sayang masih bisa terlihat.

Air matanya kembali menitik , mengingat betapa berat perjuangan mereka kala itu. Toni berjuang meyakinkan ibunya bahwa dia rido Dita menuntut ilmu dan akan menunggu dengan sabar. Dita juga ingat saat mereka bertemu di rumahnya. Entah kekuatan dari mana Dita berani bilang bahwa hatinya tidak akan berpaling dari Toni kalau perlu Dita siap ditikahkan sebelum berangkat tanpa pesta sekalipun.

Masih terngiang dengan jelas apa yang dikatakan bunda,

“ Dita, bunda bukan tidak mau kamu jadi menantu bunda, tapi bagaimana dengan perkawinan jarak jauh begini, apa kalian bisa menahan hajat? Mungkin kamu akan sibuk kulaiah tapi Toni, bagaimana dengan suamimu Diit, “ dia melihat ke arah Dita dan Toni.

“ Toni faham bunda, Toni kan bisa puasa bun..., “

“ Bagaimana kalau Dita dikhitbah aja dulu, kalian bisa sabar kan mau menunggu dua tahun, “ ayah Toni memberikan usulan. Sementara ayah dan ibu Dita tidak bisa mengusulkan apapun, mereka menunggu sepenuhya urusan kepada keluarga Toni.

“ Bundaaa... , Toni mohon bun...ayah halalkankami, Malaysia tidak jauh, Toni bisa nengok Dita kalau libur, “ Toni menatap ayah ibunya.

Akhirnya mereka luluh dengan tekad keduanya, persiapan begitu cepat, karena Dita harus segera lapor di USM. Toni mendampingi Dita menghadap kepala sekolah untuk mengundurkan diri sebagai guru honorer sampai persiapan pernikahan yang dilakukan dalam waktu kurang dari satu bulan. Bersyukr punya sahabat yang luar biasa, Nuri dan Rudi, juga Yati sama pak Budi ikut sibuk membantu dalam rencana kilat pernikahan mereka.

“ Sayang, pakai sabuknya kita sudah sampai, kok melamun , nyesel ya , “Dita tersenyum manis sama suaminya,

“ Iya nyesel, kenapa kita tidak menikah sejak pertama bertemu, “ Dita mengecup pipi suaminya saat Toni memasangkan seat belt nya.

“ Allah yang telah mempersatukan kita sayang, “ dikecupnya puncak kepala Dita dengan lembut.

Roda pesawat terasa sampai di landasan, tangan Toni tidak dilepaskan dari genggaman istrinya.

Hari begitu indah menyambut kedatangan mereka , Penang akan jadi saksi bulan madu mereka selama seminggu dan akan mengukir hari-hari panjang perjuangan Dita jauh dari suami tercinta.

(Tamat)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Selesai dehh... Tamaaaaat

13 Aug
Balas

Allah bisa memberikan kedua duanya..suami dan sekolahnya ea...ea....

13 Aug

sesuiiiiiiiiiiiit. keren ceritanya. salam. kita ketemu lg disina. by Saiba hehehe

12 Aug
Balas

Aduuuh mpe deg degan saiba sampai juga disini...

13 Aug



search

New Post