Namanya tidak setenar artis papan atas, namanya tidak seindah nama Fatimah Az-Zahra, tapi dia mempunyai ciri khas tersendiri dia tak terlihat dengan mata biasa tapi kehadirannya sangat tidak diinginkan siapapun, dia dikucilkan di perbincangkan dari ujung barat dan timur, dari ujung selatan dan utara.

Corona itulah namamu, kau mahluk yang berbentuk bulat dan mempunyai duri-duri kecil di badanmu, jumlahmu tidak sedikit hidupmu kompak dan punya tujuan yaitu untuk menakuti orang-orang dan kaupun bebas berkeliaran keliling dunia tidak usah beli tiket pesawat, tidak usah ijin membuat visa intinya kau bebas seperti lalat dan nyamuk yang berkeliaran. Kuingin sekali membuat surat cinta buat Corona. Ku tulis surat cintaku dengan kata-kata yang romantis

Dear Corona

Corona namamu begitu bagus dan cantik, tapi kelakuanmu tak secantik namamu. Corona belum bosankah kau pada kami. Seandainya kau paham dan mengerti bapa itu persahabatan dan persaudaraan, mungkin kau takakan seperti ini kepada kami.

Corona mau sampai kapan kau bersama kami? Corona boleh kami berbicara cukup sudah kau buat kami mati gaya tak bisa berekspresi tak bisa bersilaturahmi ke tempat saudara yang jauh, anak- anak tak bisa bermain dengan teman-temannya di sekolah.

Corona dengarkanlah permohonan kami, biarlah kami menjalani ini semua seperti biasanya. Kami ingin beribadah dan kurindu melangkahkan kakiku ini ke madjid. Kami ingin menjalankan ibadah di bulan Ramadhan dengan khusyu tanpa ada rasa takut dan was-was, walaupun kami sadar rezeki, jodoh dan maut telah di tetapkan oleh Pencipta Tuhan kita. Corona dengarkanlah curhatan kami baru saja tiga Minggu kehadiranmu di negara kami sudah banyak orang anak menjadi yatim ataupun piatu, banyak janda ataupun duda. Apakah tidak ada rasa kasihan kau pada kami ...

Wasalam

# Hari ke-9

# Tantangan Gurusiana