Tita Patimah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Thawab Menyembuhkan Pengecilan Di Mataku

Thawab Menyembuhkan Pengecilan Di Mataku

Perjalanan bersama-sama teman-teman Travell Umroh ICT  akan kukenang sepanjang hidupku, perjalanan yang menguras tenaga dan waktu. Perjalanan dari Bandara Soekarno Hatta menuju Jedda, sembilan jam di dalam pesawat membuat hatiku berdebar, takut dan was-was, hanya satu kata pasrah dan berserah diri kepada taqdir illahi karena nyawaku ada di badan pesawat.

Kulihat sekeliling hanya awan-awan yang menghiasi indahnya langit biru yang membentang di cakrawala, hanya suara mesin pesawat yang menemaniku, tak bisa ku berbuat apa-apa hanya duduk manis di dalam pesawat dan mulut yang tak hentinya untuk berdoa dan istighfar memohon kepada-Nya agar perjalananku di permudah dan di lancarkan.

Karunia besar akhirnya rombongan kami sampai di bandara Jeddah dan bertolak menuju Madinah, tidak lupa pemerikasaan visa dan lain-lain di Bandara dengan beberapa petugas dengan menggunakan bahasa Inggris dan Bahasa Arab yang membuat kami agak kewalahan, tapi dengan ijin-Nya semua di permudah dan dilancarkan. 

Empat hari kami berada Di Madinah Al-Munawarah,  Masjid Nabawi adalah masjid terbesar kedua di dunia, kami  beribadah dan mengingat kebesaran-Nya. mengunjungi makam Rasulullah SAW, dan para sahabat. Hanya satu kata di dalam hatiku  subhannallah  ya Allah aku bisa berkunjung ke tempat yang Engkau sucikan ini. Setelah empat hari kami berada di Madinah kami melanjutkan perjalanan menuju kota suci Mekah dalam perjalanan yang di tempuh sekitar delapan jam aku hanya bisa memandang keindahan kota Madinah, sepanjang jalan hanya ada gurun-gurun pasir dan bangunan-bangunan yang berdiri megah di kota itu.

Akhirnya sampai juga kami di kota suci Mekah Al-Mukaramah.  Dan n kami di arahkan ke hotel yang jaraknya agak jauh dengan Masjidil Haram ya sekitar dua kilo, tapi itu tak menyurutkan langkah kaki ini untuk melihat rumah-Mu dan tanah Kelahiran Rasulullah SAW. Awal ku langkahkan kakiku ada rasa syukur yang tak berujung Ya Allah segala puji nama-Mu kau telah memanggilku kesini?? 

Selama di Kota Mekkah kami tak pernah berbicara asal dan hanya kata-kata baik yang terucap dari mulutku.

Pertama kulihat Ka'bah di masjidil haram tidak terasa airmata jatuh membasahi pipi aku bisa berdiri di depan ka'bah kiblatnya orang muslim sedunia, dan tak lupa ku berdoa kepada-Nya, ya Rabb terima kasih atas semua ini dan kami melakukan thawaf dan sa'i  pertama jam dua belas malam dan selesai jam dua malam itulah thawab pertamaku.

Selama di Mekkah kami selalu sholat berjamaan di masjidil haram ku lihat banyak orang-orang dari penjuru dunia yang menghiasi keramaian di masjidil haram untuk beribadah, dan melakukan serangkaian ibadah umroh. Tiga hari berikutnya kami melakukan thawab berbeda dengan thawaf sebelumnya yang di lakukan malam hari thawaf dan sa'i  kali ini dilakukan siang hari pas matahari sedang ada diatas ka'bah panasnya sangat ngepool untuk kita orang Indonesi.

Banyak teman-teman yang membawa kacamata ataupun topi untuk melindungi mata dan kepalanya, sedangkan aku tak membawa dua benda tersebut yang pertama aku gak punya topi dan kacamata tertinggal di kamar hotel. Di depan ka'bah aku meminta kepada Tuhanku untuk menyembuhkan mata sebelah kiriku yang sudah dua minggu mengalami pengecilan dan tidak sama dengan mata sebelah kananku, Terus kuucapkan talbiyah, dan istighfar memohon ampunan kepada Pemilik jagad raya ini.

Itulah salah satu doa'ku yang langsung di jabbah oleh Tuhanku betapa sayang-Nya Dia kepadaku sehingga langsung mengabulkan salah satu do'aku. Sebelum pulang ke Indonesia kamipun pamit keesokkan harinya sholat sunah dua rakaat meminta ijin kepada-Nya untuk bisa datang lagi dan bisa berkunjung bersama keluarga besar dan kecilku,  teman-teman dan semua umat muslim lainnya. aamiin

 

# Hari ke-43

# Tantangan Gurusiana

# Mengenang Perjalanan Umroh, 24 Oktober- 1 November 2018 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post