Titarini

Lahir di Jember 12 Mei 1974. Pengawas Madrasah Tingkat Raudhatul Athfal Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember....

Selengkapnya
Navigasi Web

My Holiday is My Adventure

Part IV (tamat)alhamdulillah

Roni dan Rendy makin penasaran dengan apa yang kedua orang itu bicarakan. Tak lama kemudian terlihat kedua orang itu berjalan menuju sebuah pondok yang tak terlalu jauh dari tempat mereka berdiri. Pondok itu terbuat dari kayu. Sepertinya pondok itu baru saja dibangun. Tahun lalu saat Rony dan Rendy melewati tempat ini, pondok itu belum terlihat. Rasa penasaran Rony dan Rendy makin menjadi saat mereka melihat ada beberapa orang lagi yang masuk ke pondok itu.

“Ren… nampaknya ada sesuatu yang tidak beres dengan orang-orang itu,” bisik Rony pada Rendy karena takut terdengar.

“Terus kita jadinya gimana?” tanya Rendy mulai merasa khawatir kalau acara mereka ke air terjun akan berakhir sia-sia seperti tahun lalu.

“Gini Ren… nampaknya ada sesuatu yang mereka rahasiakan di tempat ini. Kamu dengar tadi mereka ngobrol menggunakan bahasa sandi yang hanya dimengerti oleh mereka. Feelingku sepertinya akan ada sesuatu yang luar biasa terjadi di sini. Kita tunggu aja beberapa saat lagi. Kita sembunyi di balik semak-semak yang agak lebat ini saja.

“Oke siapa takut… ,”seru Rendy sambil meletakkan tangan kanannya di depan membentuk huruf “O” yang berarti setuju atau OK.

Beberapa menit berlalu, Rendy tidak sabar ingin segera mengakhiri perjalanan ini dan kembali pulang ke rumah Uti. Namun Rony menahannya. Dia berharap bisa mengetahui apa yang sebenarnya akan terjadi terkait obrolan dua orang tadi.

“Sampai kapan nih Ron, kakiku dah pegel-pegel nih.”

“Sabar ya Ren… kau bilang mau jadi inspektur polisi kok gak sabaran sih.”

Saat mereka sedang asik mengobrol tiba-tiba ada suara beberapa orang yang datang ke tempat itu. Ternyata ada dua orang yang datang membawa bungkusan yang terlihat agak berat hingga mereka berdua harus saling bantu untuk membawa barang itu. Mengetahui hal ini, Rendy dan Rony langsung menghentikan obrolan mereka.

Kemudian dari dalam pondok itu, keluarlah dua orang yang tadi bercakap-cakap. Kini mereka ada empat orang. Dua orang tadi mengecek barang yang baru datang dan dibawa oleh dua orang yang baru datang dengan memakai topi ala-ala koboi.

Namun tiba-tiba kaki Rendy di gigit semut yang membuat Rendy terkejut.

“Au…aduh dasar semut,” teriak Rendy.

“Hei… siapa kalian, jangan lari.”

Rony dan Rendy segera berlari menyusuri jalan setapak membelah semak-semak. Mereka berlari sekencang-kencangnya. Hingga sampai di tepi jalan desa, Rony dan Rendy berhenti. Mereka sudah kelelahan. Saat menengok ke belakang, rupanya orang-orang itu tidak lagi mengejar.

Sementara itu, keempat orang yang sedang menyelundupkan sabu-sabu melalui desa itu, berpikir bahwa yang berlari tadi hanyalah anak-anak yang mungkin sedang mencari singkong di kebun itu. Merekapun memutuskan untuk tidak terus mengejar Rendy dan Rony. Keempat orang itu juga khawatir jika mengejar Rony dan Rendy malah membuat orang lain jadi curiga.

Rony dan Rendy akhirnya tiba kembali di rumah Uti sore itu. Mereka menceritakan kejadian yang mereka alami tadi siang. Kebetulan ayah Rendy seorang petugas kepolisian yang bertugas di bagian pemberantasan narkoba. Mendengar cerita Rendy dan Rony, Om Ardy segera berkoordinasi untuk melakukan penangkapan. Om Ardy yakin bahwa mereka adalah komplotan penyelundup narkoba yang sedang diburu oleh pihak yang berwajib. Berbekal informasi dari Rony dan Rendy, pihak kepolisian melakukan penyergapan malam itu. Akhirnya komplotan itu pun tertangkap tanpa ada perlawanan. Pihak kepolisian berterima kasih pada Rony dan Rendy yang telah membantu pihak kepolisian dalam menangkap gembong narkoba yang selama ini meresahkan masyarakat.

Keesokan harinya, Rendy dan Rony diundang ke kantor Polisi untuk menerima hadiah sebagai apresiasi atas semangat dan keberanian mereka membantu polisi menangkap gembong narkoba.

“Terima kasih ya anak-anak hebat dan pemberani, sudah membantu pihak kepolisian menegakkan hukum di wilayah Negara Republik Indonesia. Semoga bisa menginspirasi teman-teman kalian yang lain,” kata Om Ardy yang merupakan Kepala Satuan Reserse Pemberantasan Narkoba.

Rendy dan Rony tersenyum bahagia. Mereka pun secara bersamaan mengucapkan “My Holiday is My Adventure.”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wih istimewa sekali ceritanya....semoga masih ada cerita lagi yang lebih menarik....salam sukses Bu pengawas

12 Feb
Balas

Hehehe... nggeh Pak maturnuwun.

13 Feb



search

New Post