Aku Menyadari
Tutor pelatihanku, Pak Eko memang keren. Tiba-tiba semua peserta disuruh memotret dirinya sendiri dan melihatnya. Wow...aku trenyuh melihat diriku yang lusuh, sayu, dan lesu.
Aku jadi ingat dengan puisi yang dikirim anakku bulan Juni yang lalu.
Selamat ulang tahun ibuk
Kini ibuku sudah tidak seperti dulu
Kulitnya yang mulai keriput
Giginya yang sudah tidak seputih dulu
Mengingatkan aku
Saat beliau memanggilku
Dan aku tak menyaut panggilanmu
Maafkan aku Ibu
Semoga Allah memberimu
Umur yang berkah
Terima kasih Sayang... Kau telah mengingatkan ibu. Semakin hari ibu semakin mengerti dan menyadari. Kini usia Ibu semakin bertambah...yang itu berarti yang menjemput saya semakin dekat.
Aku sangat bersyukur. Allah telah memberi kesehatan dan kebahagiaan. Saya berharap anak-anak selalu meyebut nama ibu di saat kau rindu.
Aku ingat saat aku seusia dirimu. Sepulang sekolah aku harus membantu ibuku menjemur padi, mencuci piring dan pekerjaan lainnya. Namun demikian aku jarang mengeluh. aku merasa senang telah membantu beliau.
Aku bercita-cita membahagiakan orang tuaku. Saat aku menerima bea siswa sekolah dengan senang aku serahkan semuanya kepada orang tuaku. Aku sangat senang melihat raut wajah orang tuaku saat itu.
Kini di usia saya yang sudah senja ini, saya harus berlatih menulis buku. Waduh apa yang mesti saya tulis? Bisakah saya menulis tentang pengalaman masa lalu?
“Tulis aja, apa yang Ibu-ibu pikirkan!” kata Mas Eko. Bismillah... Semoga bisa.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ya Allah... Ya Rohman... Ya Rohim...
Semangat bu. Usia boleh tua, tapi semangat berkarya jangan kalah dg yg muda...(hhh aku jadi malu, sampai saat ini blm mampu menghasilkan tulisan di sini...)