Blog Gurusiana penulis kenal tahun 2017. Dikenalkan Pak Ikhsan dan Mas Eko Prasetyo, trainer Pelatihan dalam Program Satu Guru Satu Buku di Hotel Utami, Sidoharjo, Jawa Timur. Gurusiana memuat tulisan para guru Indonesia, bercirikan tulisan syarat makna yang dikemas ringan dengan bahasa sederhana. Saat kita mulai membaca, terkuras rasa untuk melanjutkannya tanpa jeda. Begitulah Gurusiana membius kita.

Sempat terputus kontak dengan blog cantik ini, karena akun tidak bisa dibuka. Mau membuat akun baru kok sepertinya sayang dengan akun yang lama. Ibarat rindu namun tak berusaha bertemu, itulah yang penulis rasakan.

Hingga awal tahun 2023, mendapat tugas dinas untuk mengajak guru menulis buku. Menarik sekaligus menantang nyali. Menulis buku sedang trend bagi guru, namun tentu tidak semua guru berminat. Ya sudahlah, apa salahnya dicoba memantik para pahlawan tanpa tanda jasa ini untuk mencoba menulis buku, syukur-syukur lanjut cetak buku ber ISBN.

Alhamdulillah, gayung bersambut. Peserta bersemangat untuk menerbitkan buku. Namun apa yang akan ditulis ya, mengingat peserta pelatihan dari guru dengan latar belakang matapelajaran yang berbeda-beda. Ide muncul ketika hampir kamera sosial media media sedang menyorot sosok Putri Ariani. Gadis cantik penyandang disabilitas tuna netra yang mampu mendapat golden buzzer di ajang american's Got Talent setelah memukau yuri terkiller Simon Cowwell's.

Proses latihan menulis diawali dengan membuat naskah yang akan diunggah di blog Gurusiana. Sepakat menulis dua halaman, dikumpulkan dalam google drive. Tim editor yang juga peserta pelatihan siaga untuk saling bantu, saling edit. Peran editor dadakan ini sangatlah penting. karena mereka bena-benar mengecek mulai dari pemilihan kata, susunan kalimat dan juga tata tulis lainnya. Semua bekerja sukarela, tidak ada upah dari jerih payahnya.

Setelah final, masing-masing penulis mengunggah naskah di Gurusiana. Lanjut saling bertukar link akun, saling membaca, saling komen dan saling klik suka. Gurusiana telah menjadi wadah untuk pemula yang masih takut menuangkan karya. Penuh semangat peserta pelatihan melanjutkan dengan menulis buku antologi dan menerbitkannya menjadi buku ber ISBN. Harapannya akan menghiasi deretan buku yang dipajang dietalase Gurusiana, Semoga. Sukses selalu pahlawan pendidikan.

Akhirnya peserta pelatihan berhasil menyelesaikan karya dalam bentuk sebuah Buku Antologi apresiasi untuk Putri Ariani dengan judul " Untukmu Ariani, Putri kami" ( Komunitas Guru Penulis Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta)

Akhirnya peserta pelatihan berhasil menyelesaikan karya dalam bentuk sebuah Buku Antologi apresiasi untuk Putri Ariani dengan judul " Untukmu Ariani, Putri kami" ( Komunitas Guru Penulis Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta).