Warisan Luhur Ki Hajar Dewantara Neng Ning Nang Nung (6)
Ki Hadjar Dewantara adalah pendiri Perguruan Taman Siswa lembaga perguruan yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Lembaga Taman Siswa ini mulai berdiri pada tanggal 3 Juli 1922. Beliau kecil memiliki nama asli Raden Mas Suwardi Suryaningrat. Lahir pada tanggal 02 Mei 1889, yang kemudian hari kelahiran beliau 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Banyak sekali ajaran luhur Ki Hadjar Dewantara yang mengatur tentang kehidupan manusia. Mengatur dengan manis agar sikap dan perilaku manusia tertata oleh dirinya sendiri. Ilmu yang masih relevan setelah lebih dari satu abad digagas oleh Ki Hajar.
Neng-Ning-Nung-Nang merupakan ajaran mengenai sikap dan perilaku manusia,
1. Neng kependekan dari meneng ( Bahasa Jawa, cara membaca huruf "e", seperti kalau kita membaca tulisan "buah apel") yang berarti Diam dan Tenang dengan perhatian untuk mendengar secara aktif. Tidak perlu terlalu banyakberbicara, agar jiwa menjadi tenang, tentram
2. Ning kependekan dari wening yang berarti Jernih di hati dan pikiran. Mengosongkan dari segala yang mengotori hari. Menjernihkan hati dan pikiran dengan kesadaran diri agar dapat menghasilkan ide-ide yang unggul dan membawa manfaat.
3. Nung kependekan dari hanung yang berarti Kebesaran Hati dan Jiwa. Manusia ksatria adalah yang berbesar hati mengakui bahwa diri tidak sempurna, menerima kelebihan, ide, gagasan. masukan, kritik dan siap belajar dari orang lain. Dengan Nung, manusia akan terus tumbuh kesadaran menjadi baik dan lebih baik.
4. Nang yang berati menang, dan dapat wewenang baik secara batiniah maupun lahiriah. Manusia yang Nang (menang) adalah yang telah melawati proses Neng, Ning, Nung.
Ajaran Ki Hajar mengenai kepribadian atau watak manusia yang tergambar dari pribadi orang yang menjalankan neng-ning-nung-nang, sungguh semakin relevan dalam kehidupan di abad 21 ini.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ajaran beliau itu selalu membuat introspeksi. Makasih ulasannya, Bunda
Terimakasih Bu Erna, KHD ajaran2nya menakjubkan memang, dan masih relevan setelah lebih 1 abad.
Neng, ning, nung, nang. Ajaran Ki Hajar Dewantara yang dalam maknanya.
Betul Pak Bambang, KHD selalu membuat takjub. saya follow ya Pak
Wah, filosofi dari kihajar dewantara yang sangat bermakna dalam. Salut artikelnya. Salam hormat
Ajaran yang memiliki nilai adi luhung. keren bu Titik
Terimakasih Pak ... Ajaran KHD yang tidak pernah usang.
Mantap ulasannya
Terimakasih, menjadi inspirasi untuk saya Pak Sandi
Tulisan yang luar biasa, menginsfirasi dan memotivasi untuk kembali ajaran / prinsif Neng-Ning-Nung-Nang..salam literasi dan salam kenal ya bu Titik
Semoga bermanfaat Pak Fahri, salam kenal juga, saya follow Pak