TITIK KUSMINARWATI,S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

GENG ANGKER

(Cerpen ini pernah di muat di Media PGRI)

Mereka menyebut kelompoknya Geng Angker yang merupakan singkatan dari Anak Gaul Keren.Setidaknya ada 7 anak yang tergabung dalam kelompok itu, Alfa Fajreza, Alfian Zulkarnaen, Mumtaz Syarif Alvito, Ahmad Chandra, Juan Edo Saputra, Mohammad Alief Raka, dan Yuga Maretnas.Mereka anak-anak yang kritis, berani,cerdas, peduli dengan sekitarnya , memiliki solidaritas dan empati yang tinggi terutama dengan anggota gengnya. Aku adalah walikelas dari salah satu anggota geng itu, Alvian Zulkarnaen, yang sekaligus dia yang menjadi pemimpin geng nya.

Hari ini senin, pukul 06:45 bel sekolah sudah berbunyi, memanggil seluruh siswa SMA N 271 untuk segera berkumpul di lapangan melaksanakan upacara bendera.

Mataku mencari-mencari personel Geng Angker.Oh itu mereka.Tidak hanya aku, hampir semua guru merasa dekat dengan kelompok istimewa ini.Satu persatu mereka memasuki lapangan.Sepertinya ada yang tidak beres.

Tapi..”Hai Alvian…mengapa tidak memakai sepatu fantofel…? Bed lokasi kelas juga ..mengapa kok masih tertera kelas X-3…juga tidak berdasi” sapaku berusaha ramah.Dia menjabat tanganku kemudian, menunduk tidak menjawab.Ada yang di sembunyikan biasanya siswa yang melanggar aturan sekolah akan berusaha mencari alasan sekenanya.

“Silah kan berdiri di sebelah barat lapangan dan menghadap ke timur…”Kali ini suaraku agak membentak.

“Semua nya siaaaappp graaak” Bu Shofi sebagai waka kesiswaan mengambil alih pimpinan.

“Siswa yang tidak memakai seragam lengkap dan beratribut lengkap ….silahkan menempati posisi sebelah barat lapangan menghadap ke timur “ suara Bu Shofi dengan nada membentak dan menggelegar..

Benar ada yang tidak beres.Semua anggota geng angker dan ada beberapa siswa menempati posisi di sebelah barat lapangan.Dari wajah mereka tidak menampakan penyesalan, justru yang terlihat ada sedikit senyum , dan kode kedipan mata di antara mereka. Ada apa ini.Adakah yang ingin di tunjukan mereka.Terdengar kasak kusuk beberapa guru membicarakan mereka.Karena selama ini Geng Angker selalu tertib.

“Upacara bendera hari senin tanggal 5 September 2016 siap di mulai, masing-masing pemimpin pasukan menyiapkan pasukanya…”terdengar suara berwibawa pembawa acara , yang menandakan upacara segera di mulai.

Aku segera mengambil posisi di barisan belakang kelas XII-1 sebagai walikelas mereka. Rangkaian demi rangkaian upacara terlaksana dengan hikmad, tertib dan lancar.Tiba saat nya eksekusi bagi siswa yang melanggar peraturan seragam.Mereka di suruh berbaris ke tengah lapangan di depan tiang bendera

Tampak Bu Endang selaku Waka kurikulum dan Bu Shofi selaku Waka kesiswaan turun ke lapangan.Ekspresi wajahnya sudah tidak bersahabat.Aku memandang dari kejauhan dengan menata hati.Salah satu anak buahku terkena masalah indisipliner.Sebelum Bu Endang buka suara…Tiba-tiba Alvian sebagai pemimpin Genk Angker maju .

“Sebelumnya maaf kan kami dan teman-teman kami Bu Endang…”katanya dengan sikap tegas dan pandangan mata menatap ke Bu Endang.” Ijinkan kami untuk menyampaikan alasan dan tuntutan indisipiner kami dengan di dengarkan oleh seluruh teman-teman kami dan para bapak ibu guru…di podium ”ucapnya dengan penuh ketegasan.Tidak nampak ketakutan dari nada suaranya.

Bu Endang mengangguk.Alvian maju ke podium

“ Kami minta persamaan dan keadilan dari semua pemangku pendidikan di SMA 271 ini, mendapatkan perlakuan yang sama ketika melakukan indisipliner termasuk para guru.Selama ini kami hanya melihat sanksi indisipliner hanya di terapkan kepada para siswa,kami meminta sangksi yang sama di berlakukan kepada para guru yang indisipliner..Kami ingin keteladanan bukan bentakan dan hukuman”ucapan Alvin di sambut tepukan riuh teman-temanya.Aku gemetar mendengar tuntutanya.Sudah 2 pekan ini ada penertiban atribut sekolah dan disiplin jam datang, siswa yang tidak lengkap akan di beri sangsi.Hanya saja penertiban atribut dan jam datang tidak di berlakukan untuk guru, banyak guru yang masih malas menggunakan atributnya, terlambat masuk kelas terutama jam pertama.Atribut untuk guru meliputi, lencana korpri bagi yang PNS, nama, ID Card, Lambang kota dan tulisan pemerintahan daerah.Sedang jam masuk kelas adalah jam 07.00WIB.

“Ini adalah aksi kami yang kami sengaja.Kami sadar apa yang kami lakukan hari ini..”ucapnya lagi, di sambut tepukan tangan semua siswa yang masih di Lapangan.Dia meninggalkan podium menuju Bu Shofi, menjabat tanganya.Ada bangga yang merayap dalam hatiku, menyaksikan Alvian mewakili teman-temanya menyampaikan aspirasi yang menohok profesi kami sebagai guru.Setelah para siswa di bubarkan pagi itu ada rapat dinas mendadak, untuk menindaklanjuti tuntutan siswa yang di wakili oleh Geng Angker.#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post