Titik Murniyatim

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ayah

Ayah

Ayah...

Tak pernah ku lihat wajahmu

Dalam nyata maupun alam mimpiku

Tidak jua bentuk sketsa gambarmu

Kata mereka kau mirip kakakku

Ayah...

Kutahu kisahmu dari Ibu

Kau pergi menghadap Tuhanmu

Kala usiaku dua bulan di rahim Ibu

Kecelakaan merenggut nyawamu

Tinggalkan duka tuk keluargamu

Ayah...

Maafkan aku yang tak pernah merindumu

Bukan karena aku durhaka padamu

Empat dasa warsa tanpamu

Pudarkan kasih sayang semu

Ayah...

Namun doaku selalu mengalir untukmu

Semoga engkau tenang di alam barzah

Hingga waktunya kan tiba

Kelak kita bersua bersama di syurga

Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu. Aamiin

( Tak terasa brebes mili eluhku, bendhul mripatku..😭😭😭)

Jember, 6 Oktober 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Dan aku ikut nangis....ya Allah

06 Oct
Balas

Mencoba buat puisi Bun sist..puisi perdana..bahasanya msh biasa saja ..masih kelas sudra bukan brahmana..hah..ha

07 Oct

Sabar yaaa.....kok jadi ikut mengharuuuu

06 Oct
Balas

Semoga tenang & bahagia di sisiNya,,,

07 Oct
Balas

Aamiin ya Robbal'aalamiin..

07 Oct

Puisinya mampu mengetuk rinduku untuk ayah yg jauhhhh sekali dimata. Tak terasa ikut brebes milhi bunsay

07 Oct
Balas

Maafkan..semoga ayah bunmut selalu diberikan kesehatan dan keberkahan hidup.aamiin.

07 Oct

Ayah..kerinduanku padamu, sungguh amat tidak mengenakkan. Sukses bu..jadi teringat ayah

07 Oct
Balas

Terimakasih Pak

08 Oct

Puisinya mengharukan...dan aku pun ingat ayah nun jauh di sana. Sumangat ya Bu. Salami terasi.

07 Oct
Balas

Maturnuwun Bu..masih belajar..puisi perdana

07 Oct

Puisinya menyentuh.....jadi ingat almarhum bapak..

09 Oct
Balas

Huaaa..... dekgaj.... kupikir aku orang yang paling menyedihkan... ternyata dekgaj malah ga pernah tau sosok ayah. Semoga ayah-ayah kita mendapat tempat yang layak di sana Aamiin...

25 Oct
Balas



search

New Post