Titik purwaningsih

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Mete Tak Bertuan

Harga barang di pasaran mengalami kenaikan yang signifikan menjelang hari raya, tidak hanya harga sembako yang mahal melainkan diikuti dengan harga barang kebutuhan lainnya. Apalagi kue kering, kacang mete dan suguhan lain yang biasanya tersaji di atas meja.

Harga kacang mete mahal dikarenakan panjangnya proses pengolahan, mulai dari memanen buah jambu monyet hingga pengambilan biji kacang mete. Biji kacang mete masih harus dijemur dan dikupas kulit keras/cangkangnya. Hal ini masih dilakukan secara manual sehingga merusak kulit tangan pekerja perkebunan kacang mete.

Sebagian orang tidak menyukai kacang mete dikarenakan takut terkena kolesterol dan asam urat serta harganya yang cukup mahal.

Masih teringat jelas dalam ingatanku tentang kacang mete pada lebaran tahun lalu. H-3 sebelum hari raya, aku dikejutkan dengan barang terbungkus plastik hitam tergeletak di depan pintu rumah. Biasanya tetangga atau siapapun yang memberikan makanan ketika aku tidak berada di rumah, mereka akan menggantungnya di depan pintu kemudian konfirmasi melalui pesan singkat.

Barang terbungkus plastik hitam ini tanpa ada konfirmasi, bahkan tergeletak begitu saja dilantai. Aku penasaran dan mengambilnya, ternyata isi bungkusan tersebut adalah satu kg kacang mete mentah yang masih terbungkus rapi.

Alhamdulillah…dapat rezeki di pagi hari pikirku. Menurutku Allah menurunkan rezekinya melalui banyak hal, termasuk menemukan barang. Apalagi barang ini diletakan di depan pintu rumah, insyaallah halal.

Segera aku bergegas ke dapur untuk mengolahnya supaya bisa dinikmati. Aku merebusnya dengan santan yang sudah diberi bumbu berupa potongan bawang putih dan garam sebelum digoreng agar kacang mete lebih empuk, renyah dan enak ketika dimakan. Proses perebusan kurang lebih lima belas menit, angkat dan tiriskan kemudian baru digoreng.

Pada saat proses perebusan kacang mete ini, harusnya keluar aroma harum dari masakan namun kali ini yang keluar aroma tengik. Pikirku, ini mungkin dari santannya yang mengeluarkan aroma tengik. Aku masih melanjutkan tahap selanjutnya yaitu menggoreng kacang mete ini. Ketika sudah matang aku mencicipi satu buah dan ternyata…Allahu akbar, rasanya malah tengik luar dalam. Alhasil aku memberikan kacang mete ini pada ayam karena rasanya membuat perut mual.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hahaha.Hati-hati, Bunda.

10 Mar
Balas

Kapan itu kejadiannya? Unforgettable experience. Hahaha....

11 Mar
Balas



search

New Post