Titik Royani 17

Titik Royani, M.Pd. Lahir di Kabupaten Madiun. Mengawali karir sebagai guru TK mulai tahun 1991 - 2000. Tahun 2000 hingga sekarang menjadi guru di Sekolah Dasar...

Selengkapnya
Navigasi Web
MUTIARA ARINI

MUTIARA ARINI

MUTIARA ARINI

Part 3

#TG Menulis hari ke-21

Arini sibuk berkemas untuk berangkat ke Bandung. Arin dan Pipit telah memesan tiket bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Bus akan berangkat dari Madiun pukul 12.30 WIB. Sebenarnya Arin sangat berat untuk meninggalkan tempat tinggal yang telah membesarkannya, namun kondisi yang harus memaksa Arin untuk meninggalkan kampung halaman.

Arin terdiam sesaat semua kenangan masa kecil seolah diputar kembali. Arin kecil yang selalu membantu ibu untuk jualan kue yang dititipkan di koperasi sekolah. Yang rela hingga larut malam membungkus krupuk untuk dijual di pasar. Arin ketika lulus SMA menggantikan posisi ibu di dapur memasak sayur, ketika ibu masih berjualan di pasar. Arin yang selalu menyiapkan seragam ayah ke kantor. Semua dilakukan Arin dengan tulus ikhlas karena ingin berbakti pada orang tua.

Kenangan manis dan pahit masa kecil seolah berjajar di mata Arin. Tak terasa bulir-bulir beningpun jatuh dari sudut kelopak mata Arin. Entah mengapa dada Arin terasa sesak, rasanya berat meninggalkan kampung halaman. Tapi Arin sudah bertekat ingin berubah. Ingin mendapatkan yang lebih baik . Meskipun hanya berbekal ijasah SMA dan sertifikat kursus komputer tak menyurutkan langkah Arini.

Waktu sudah menunjukkan pukul 11.45 WIB Arin dan Pipit sudah siap berangkat. Berkali-kali Arin memandang teras rumah, berharap ibu segera pulang, Arin ingin segera beragkat. Namun ibu tak kunjung pulang. Hingga akhirnya Arin hanya bisa berpamitan dengan Ayah dan adik kakak. Berat bagi semua untuk melepas kepergian Arin. Namun hanya do'a yang mampu disematkan.

Seperti sebuah film Arin berpapasan dengan Ibu di jalan.

"Ibuuuuuu...Ibuuuuu" Arin terus memanggil, namun ibunya tak mendengar.

Arin dan Ibu bersimpangan jalan Arin ke timur ibu ke barat. Ada kecewa di hati Arin belum sempat mencium tangan ibu sebelum berangkat merantau. Meskipun semalam sudah pamit dan bercanda disela-sela membantu membungkus krupuk. Sampai terminal Madiun jam 12.00 WIB Ada yang mengganjal di batin Arin.

"Semoga semua baik-baik saja." Bisik hati Arin.

Bus berangkat pukul 12.30 WIB. Bergerak meninggalkan kota yang mengukir kenangan.

Bersambung

Madiun, 1 Mei 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerpen keren

01 May
Balas

Alhamdulillah...salam sukses

01 May

Anak desa lulusan SMA punya cita-cita

01 May
Balas

ceerpennya menarik bu

01 May
Balas

Alhamdulillah...salam sukses

01 May



search

New Post