Empat Macam Kedudukan Anak dalam Al-Quran

Tantangan Hari ke-8

#TantanganGurusiana

Jakarta, 22 Januari 2020

Ada empat macam kedudukan anak dalam Al-Quran yang perlu kita ketahui yaitu:

1. Anak sebagai perhiasan.

2. Anak sebagai musuh.

3. Anak sebagai ujian.

4. Anak sebagai permata hati.

Apabila kita sering membanggakan anak-anak kita tapi kita rela merendahkan diri kita. Misalkan anak saya sudah hapal 2 juz, anak, tapi saya sebagai orang tua belum hapal. Anak saya berhidung mancung sedangkan saya berhidung pesek. Inilah yang disebut dengan anak sebagai perhiasan.

Seorang anak ada yang bisa menjadi musuh bagi orang tuanya. Contohnya dapat kita lihat pada kehidupan. Misalkan ada anak yang berani membunuh ayahnya karena tidak dibelikan motor. Ada anak yang berani memukul orang tuanya karena tidak dibelikan HP. Inilah yang dimaksud dengan anak sebagai musuh.

Disini harta orang tua tidak menjadi berharga. Dunia menjadi hambar. Anak menjadi musuh bagi orang tua. Hal ini dijadikan sebagai ujian bagi orang tua apakah mampu dan sabar menghadapi ujian ini.

Anak juga bisa menjadi fitnah bagi orang tuanya. Jika kita mendapatkan anak yang tidak diharapkan seperti anaknya cacat, jantung bocor, autis, kanker darah padahal usianya masih kecil. Tidak ada orang tua yang mengharapkan anaknya seperti itu. Tapi ini hanya Allah yang menentukan. Ini semua sudah takdir Allah.

Sifat anak yang terakhir adalah anak sebagai permata hati. Anak permata hati adalah idaman setiap orang tua beriman. Anak permata hati adalah anak-anak yang sholeh dan sholehah. Doa anak yang sholeh dan sholehah yang dapat sampai kepada Allah untuk orang tua.

Oleh sebab itu kita sebagai orang tua haruslah menjadikan anak kita sebagai permata hati. Anak yang dapat membawa keberkahan bagi kita di dunia dan di akherat. Kita harus mendidik anak kita dengan penuh cinta dan kasih sayang karena anak adalah investasi akhirat untuk kedua orang tuanya.