Ketika Kapal Mulai Karam
Ketika Kapal Mulai Karam
Tantangan Hari ke-1
#TantanganGurusiana
Jakarta, 15 Januari 2020
Pernikahan adalah suatu hal yang sakral dalam kehidupan manusia. Setiap manusia pasti menginginkan pernikahan yang langgeng. Pernikahan yang kekal sampai akhir hayatnya. Pernikahan yang selalu bahagia selama prosesnya. Pernikahan yang sakinah, mawaddah, dan warahmah.
Pernikahan melibatkan dua manusia yang tentunya memiliki segala perbedaan. Dimana perbedaan itu pasti menimbulkan banyak riak. Perbedaan dan ketidaksamaan yang ada diharapkan sebagai jalan menuju persamaan dan kesempurnaan. Diharapkan sebagai pasangan kita harus mampu saling menerima perbedaan itu.
Tentu saja kita berharap pernikahan kita akan kekal abadi. Namun di tengah perjalanannya terkadang banyak hal-hal yang menyebabkan karamnya sebuah pernikahan. Sebagai pasangan tentu kita tidak bisa menyalahkan siapa yang bersalah atas keadaan ini. Jawabannya adalah kita sebagai pasangan harus sama-sama untuk saling berintropeksi diri. Mencari penyebab dan solusi pemecahan atas karamnya pernikahan itu.
Pernikahan ibarat sebuah kapal. Kapal yang harus kita nahkodai bersama pasangan hidup sesuai dengan arus yang ada. Arus yang sesuai dengan tujuan dan keinginan bersama. Janganlah kita mencoba melawan arus yang ada karena itu akan berbahaya. Perlawanan itu bisa menyebabkan kapal kita karam, tenggelam di laut yang paling dalam.
Ada beberapa tanda yang dapat memperlihatkan kapal mulai karam dalam sebuah rumah tangga. Diantaranya adalah :
1. Ketika sudah mulai jarang bersama.
Misalkan ketika kita ada arisan keluarga atau acara menghadiri sebuah undangan, kita hanya menghadiri acara tersebut seorang diri. Ada saja alasan dari pasangan kita untuk tidak menghadiri acara tersebut.
Ketika sudah mulai jarang bersama maka mawaddah sudah hilang.
Mawaddah itu yang membuat seorang pasangan ingin selalu dekat.
2. Mudah tersinggung atau emosional atas hal yang bisa jadi sepele.
Konflik yang sering muncul itu kadang menyisakan luka/sayatan di hati. Itu tidak bisa disembuhkan dengan cara hanya dilupakan. Luka itu tetap masih ada. Komunikasi menjadi buntu karena masing-masing gampang tersinggung.
3. Konflik yang terus berulang.
Konflik dalam rumah tangga adalah biasa. Tapi konflik yang berulang dari awal menikah hingga 20 tahun menikah adalah penyebab karamnya rumah tangga. Tandanya tidak ada ruang penyelesaian. Konflik yang berulang artinya adanya indikasi kita tidak punya mekanisme penyelesaian. Mohon ketika masalah sudah selesai jangan dibahas lagi.
4. Hilangnya rasa cinta
Tiba-tiba tidak merasa desiran ketika bersamanya. Tidak mempunyai rasa peduli terhadap pasangan. Tidak mempunyai rasa cemburu terhadap pasangannya. Berhati-hatilah ketika rasa cinta sudah hilang dalam rumah tangga.
Ketika kita sudah mulai mengetahui tanda-tanda kapal itu mulai karam, diharapkan kita sebagai pasangan harus peka. Jangan sampai kapal itu karam. Disinilah kita sebagai pasangan mulai bersama mengadakan perbaikan. Harus ada komitmen bersama untuk memperbaiki keadaan yang ada.
Ada beberapa perbaikan yang dapat kita lakukan bersama. Diantaranya adalah kita harus selalu menjaga rasa cinta kita terhadap pasangan. Perbedaan yang ada jangan membuat kita menjadi semakin jauh, justru ini adalah jalan menuju kesamaan, kesempurnaan dan kebahagiaan. Kita harus saling menerima kekurangan pasangan. Semua kita lakukan hanya karena Allah. Segeralah kita lakukan perbaikan itu. Semoga rumah tangga kita akan langgeng, kekal abadi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar