Cattan Ramadhan 12

Oleh : Titik Suharyati

Tagur 63

*

Assalamualaikum  w w,

Salam sehat dan sejahtera selalu untuk saudara dan sahabat di gurusiana. Alhamdulillah wal syukurilah atas  segala nikmat yang Alloh berikan kepada kita hingga kita mampu melaksanakan dan menikmati puasa dan ibadah lainnya hingga hari ke -12 ini.

Catatan Ramadhan yang bisa saya bagi hari ini  adanya kegiatan Dharmawanita Persatuan SMAN 13  Surabaya yang ikut memanfaatkan kesempatan  untuk belajar merawat jenazah mulai memandikan, mengafani, dan menyolatkan.

Meskipun sudah ada ibu-ibu anggota DWP yang pernah mengalami terlibat dalam merawat jenazah, dalam sambutannya  Ibu Agus Setiawan selaku ketua DWP  di lingkup SMAN 13 Surabaya menyampaikan memang beliau menghendaki pelatihan ini. Hal ini  mengingat banyaknya ibu-ibu anggota DWP yang masih muda dan belum mengalami terlibat dalam merawat jenazah. Jadi pelatihan ini memberikan wawasan dan pengalaman dalam merawat jenazah.

Diharapkan oleh Ibu ketua, semua anggota DWP sudah sepantasnya dan seharusnya peduli, berani, dan menyayangi orang tuanya hingga ajal menjemput dan setelahnya dengan selalu mendoakan untuk memintakan ampun dan keselamatan dari siksa api neraka. Ketika ajal menjemput orang tua, saudara, kerabat atau tetangga sungguh sangat mulia apabila kita mampu melibatkan diri dalam kesibukan merawat jenazah. Kegiatan pelatihan ini juga akan semakin menebalkan rasa keimanan kita kepada Alloh SWT, pencipta alam raya  yang maha perkasa dan kuasa atas kehidupan umatnya.

Selanjutnya setelah ibu ketua DW selesai memberi sambutan,  ibu-ibu angota DW siap untuk mengikuti pelatihan merawat jenazah yang dipimpin oleh ustad Kusbandi M.Pd.I. Jadi sebelum praktik,  ibu-ibu DW mendengarkan dan memerhatikan penjelasan antarkegiatan merawat jenazah sehingga pada saat praktik tidak lagi bingung, ini bagaimana dan harus bagaimana?

Setelah mengikuti penjelasan dari ustad Kusbandi mengenai tahapan dalam merawat jenazah, ibu-ibu anggota DW diberi kesempatan untuk bertanya. Yang kemudian dilanjutkan kegiatan berpraktik langsung. Bu Ari Setiowati yang imut dan kocak secara sukarela segera maju untuk menjadikan dirinya sebagai model jenazah yang akan dirawat mulai dari dimandikan, dikafani,  hingga disalatkan.

Setelah model siap,  ibu-ibu DW yang lain menyiapkan kain kafan sesuai keperluan jumlah lapis dan ditata rapi hingga paling atas potongan kain mori untuk basahan/ sewek, kemudihan baju kurung  yang sudah digunting bagian lengan dan lehernya, tak ketinggalan karena jenazah muslim maka dilengkapi dengan potongan kain untuk kerudung/jilbab.

Dalam praktik memandikan jenazah. Ibu Agus Setiawan selaku ketua dengan sigap segera  maju  menawarkan diri ikut sebagai anggota yang memandikan, tepatnya yang memangku jenazah dengan 2 ibu DW lainnya. Tahap demi tahap memandikan sudah selesai dan selanjutnya model jenazah diangkat untuk ditaruh di atas kain kaffan yang sudah ditata sedemikian rupa. Ibu-ibu yang bertindak mengafani segera berpraktik untuk mengafani model jenazah hingga menjadi pocongan.

Sungguh kegiatan yang  penuh dengan tawa meskipun juga harus serius dalam berlatih. Hal ini karena memang model jenazahnya juga santai dan humoris. Setelah rangkaian merawat jenazah selesai hingga kegiatan menyolatkan,  semua anggota DW mengambil sesi berfoto bersama model yang sudah dalam keadaan pocongan. Ya,di moment inilah yang sangat lucu hingga penuh tawa.

Dengan selesainya sesi berfoto ria, maka selesai sudah rangkaian acara DWP SMAN 13 hari ini dalam kegiatan merawat jenazah. Semoga pengetahuan dan  pelatihan merawat jenazah oleh ibu-ibu anggota DW ini dapat bermanfaat dan diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Barokalloh.  Semoga kita semua selalui dilimpahi nikmat sehat, panjang usia, bahagia dalam  islam, iman, dan ikhsan, aamiin , aamiin YRA

*

Malamku Bapil, 14042022