DEMI GENGSI
Demi Gengsi
Oleh : Titik Suharyati
#2
Tagur 33 - 398
*
Pagi itu, kembali ruang kantor diributkan adanya kehilangan uang. Kasak-kusuk yang ada, pelaku pencurian mengarah pada Meri. Maklum saja karena telah tersiar kabar kalau Meri dulunya sebelum dipindahkan ke kantor sekarang sering melakukan pencurian dan peminjaman uang tanpa dikembalikan.
Betapa sakit dan kecewanya hati Bunda, wanita yang sering menolong sebagai tempat pelarian Meri saat membutuhkan uang. Yang lebih menyakitkan lagi, meskipun dirinya sering kekurangan keuangan tetapi gaya hidup dan penampilannya bak orang berduit. Tas , sepatu, dan baju juga jam tangan yang dia kenakan selalu berganti model dan merek, meskipun dengan cara ngutang alias kredit.
Meri tidak lagi peduli dengan segala gunjingan dan tudingan yang mengarah kepadanya. Hatinya sudah kebal dengan sikap dan perlakuan teman-teman sekantornya yang tampak sering menyindir dirinya. Biarlah anjing menggonggong, kafilah terus berlalu. Begitulah tampaknya Meri berprinsip. Karena suara dan suasana di ruang kantor sudah tidak nyaman, Meri dipanggil pimpinan. Setelah banyak pertanyaan mengarah kepadanya, nasihat Kep. Sekolah kembali diberikan kepada Meri. "Bu Meri kalau memang masih ingin bekerja di kantor ini, tolong menjaga sikap, perbuatan, dan pikirannya yang positif biar tidak merugikan orang lain dan merendahkan martabat Bu Meri sendiri. Saya berharap Bu Meri bisa menjaga dan menyesuaikan gaya hidup dengan penghasilan Ibu. Jangan sampai besar pasak daripada tiang. Hutang sana hutang sini hanya untuk memenuhi gengsi.'
*
Malamku Bapil, 02012022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bu Meri, sadarlah. Keren ceritanya, Bun. Smg kita ga begitu ya hehe....
Makasih bunda cantik
Meri, Meri.... Keren banget Bun. Semoga sukses dan sehat selalu aamiin
Maksih bunda cantik
Demi penampilan dan gengsi Bu Meri rela melakukan apa saja. Sadar Bu, jangan mimpi. He..he...keren pentigrafnya Bu...
Mantap Bu Titi. Meri semoga sadar ya.
Makasih bunda cantik
Namanya Meri, itu kalau orang jawa artinya iri. Apakah itu sifat Meri yang selalu iri akan hal yang borju tapi tanpa doku? Pentigraf yang apik, Bu Titik. salam sehat dan sukses selalu.
Makasih bunda ats apresiasinya, sehat sll nggih
Alhamdulillah tayang dg lancar
Kisah Meri yg buat gemes Bund cantik. Keren pentigrafnya. Slm sehat dan sukses sll
Mkasih bunda cantik