Golden Age in Memorian
Belajar untuk Menerima
Oleh : Titik Suharyati
Tagur 144
*
Ada seseorang yang lebih kehilangan dibanding teman-teman sohibnya dengan ketidakmunculan sosok Ainun. Dialah Henry, laki-laki teman sekelas Ainun yang jatuh cinta padanya. Meski awalnya ia hanya ikut-ikutan meramaikan acara teman-teman yang berlomba menaksir Ainun tetapi akhirnya ia merasakan jatuh cinta dan benar-benar kehilangan gadis manis nan imut itu.
Henry sedikit berubah, gaya dan penampilannya tidak seceria dulu. Dalam berpakaian tampak lebih rapi. Yang biasa tak acuh dengan urusan yang sepele kini ada sedikit perhatian. Kami dibuat heran, Henry yang melanjutkan studinya di IKIP Surabaya tampak sangat dewasa dan matang dalam berpikir.
Seiring berjalannya waktu, ia bisa menerima keadaan bahwa Ainun sudah menikah, bahkan sudah punya anak. Ia hanya bisa mendoakan untuk kebahagiaan wanita yang sempat mewarnai hatinya di masa SMA itu.
Kini hati Henry terbuka untuk yang lain. Hatinya telah tertambat pada gadis anak ibu kostnya. Ia sendiri juga tak habis pikir mengapa dirinya bisa jatuh cinta dengan gadis yang masih duduk di bangku SMA.
"Biarlah, ini adalah hatiku, cintaku, dan perjalanan hidupku. Kalau toh aku harus menikah dengan Niken, yang nantinya hanya lulusan SMA, insyaalloh akan aku jalani karena itulah jodohku yang diberikan Tuhan untukku,"pikirnya saat dalam kesendirian.
Henry nekat ingin segera bicara dengan neneknya (ibu kostnya) untuk meminta Niken menjadi kekasihnya.
Pada kesempatan berbicara dengan sang nenek juga ada Niken di situ, Henry menyampaikan maksudnya.
"Nak Henry, nenek terima kasih atas lamaran ini. Sebetulnya Niken ini juga sudah ada yang minta. Setelah lulus SMA, Niken ini akan dinikahi. Niken belum memberikan persetujuan karena masih belum selesai sekolahnya. Nenek sangat setuju kalau lulus SMA ini, Niken menikah karena bagaimanapun nantinya, wanita itu larinya pasti di dapur ngurus suami dan anak-anaknya. Selain itu tugas nenek akan selesai karena Niken sudah diambil istri oleh suaminya. Maklum Nak, nenek ini sudah tua dan Niken anak sebatang kara. Jadi sudah tidak ada keinginan untuk yang lebih."
Begitulah jawab nenek Niken dengan panjang lebar tentang keinginannya melepaskan Niken pada laki-laki yang ingin menikahinya setelah lulus SMA.
Mendengar penuturan nenek Niken, Henry merasa lega karena masih ada kesempatan untuknya memiliki Niken. Tugasnya sekarang harus bisa meyakinkan orang tuanya, terutama bapak yang sama.keras seperti dirinya dalam hal prinsip. Maka sore itu juga sepulang dari menemui nenek Niken, Henry pulang kampung untuk menemui orang tuanya.
Bak disambar petir, panas menggelegar bergemuruhlah hati bapak dan ibunya begitu mendengar keinginan anak sulungnya yang menjadi kebanggan. Tampak oleh bapaknya, Henry berusaha memenggal harapannya pada anak sulungnya itu. Beradu pandanglah kedua orang tua itu.
"Le, Henry anakku sing bagus dewe lan tak dama-dama. Apa yang kamu sampaikan ini sudah kamu pikirkan bener?. Jangan sampai kamu hanya bicara karena nafsumu saja. Kamu tahu to...., nikah itu ora gampang, ono sing dipertanggungjawabkan, kudu ono sangune. Kamu le Henry, bakal ngopeni anaknya orang. Bapak ngerti karepmu arep ngangkat derajate Niken, ananging jangan sampai kamu menyesal dan memicu masalah dalam rumah tanggamu, terus pisah. Bapak lan ibumu ora seneng. Jadi ya pikiren tenan. Diunggahne yo didhukne maneh, iku jenenge nimbang rasa. Kalau sudah mantep ya tidak apa-apa. Semua kembali pada kalian yang akan menjalani."
Begitulah jawaban bapaknya Henry dengan bahasa Jawa medok seperti orang kampung biasanya yang masih bercampur dengan bahasa Indonesia layaknya saat mengajar dan nuturi, menasihati muridnya sendiri.
*
Malamku Bapil, 04062022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Luar biasa Bunda. Kusah yg penuh inspirasi dan mencerahkan
Makasih ustad ats hadir dg suport indahnya, sukses sll nggih
Waw, ceritanya tambah seru. Apakah cinta Henry pada Niken akan kesampaian. Tunggu lanjutannya, Keren, sukses Bu Titik
Maksih Pak atas apresiasinya n suportnya, sukses sll nggih
Keren sekali tayangannya,mantap, sehat dan sukses selalu bu titik
Maksih bunda cantik atas hadir indahnya, sukses sll nggih