LUKA
Oleh : Titik Suharyati
Tagur 19 - (389)
*
Luka tak pernah meminta untuk ada
Rintihnya menggetarkan sukma
Darah mengalir mendesir
Mengoyak lorong nadi
*
Luka tak pernah meminta untuk ada
Ratap pilu di ujung jiwa
Menanti sepakat di bibir malaikat
Teriaknya menggetarkan kalbu
Tergugu selami luka yang menjadi coba
*
Semaris bebas
Malamku Bapil, 19122021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang syahdu. Semoga kita kembali bangkit setelah terluka.
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Semangat pantang kendur maju terus pantang mundur ya bunda.Pakde juga berangkat ke sekolah. Walaupun 60 kilometer harus menikmati hujan pagi hari. Terima kasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk saling SKSS dan berbagi kebaikan melalui puisi.
Keren puisinya Bunda
Makasih bunda cantik
Keren sayku. "Luka kubawa Berlari. Berlari hingga hilang pedih perih". Chairil Anwar.
Semoga luka itu hanya ada dalam puisi Bunda. Salam sehat dan sukses sll.
Keren pake banget Bu Titik.
Cakep puisinya, Bu Titik. Luka itu sebuah pertanda... rasa itu masih ada. Salam sehat dan sukses selalu,Ibu.
Semaris yang menawan. Sukses selalu buat Bunda.
Alhamdulillah akhirnya tayang lancar di pengujung malam setelah ketiduran
Tatikanya keren banget Bunda Titik Suharyati. Salam sehat selalu
Keren sekali tayangannya, mantap, sehat dan sukses selalu Bu tatik
Puisi yg indah B7nd cantik. Slm sehat sll
mantap keren cadas...puisi keren menewen...salam literasi sehat sukses selalu bunda Titik