Membuai Mimpi Tanpamu
Oleh : Titik Suharyati
Tatika
Tagur 20
*
Irwan merasa ketakutan atas penyesalannya, telah salah sangka kepada Bapaknya sendiri yang justru sangat menyayanginya. Pak Broto dan ayah Marni sudah bersepakat akan menjodohkan anak mereka untuk dipersatukan dalam ikatan perkawinan. Kini Pak Broto telah meninggalkan Irwan untuk selamanya menghadap Sang Kholiq karena penyakit jantung yang diderita telah merenggut nyawanya.
*
Malamku Bapil, 010222
....
*
Kecewa menusuk jiwa
Membuang sisa rasa yang ada
Menelengkup sesal tiada guna
-
Perih menikam hati
Menenggelamkan mimpi
Bersatu pada ikatan suci
-
Mimpi membuai nyata
Tanpamu ada di sisi lagi
Menikmati janji dalam sepi
*
Malamku Bapil, 010222
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Penyesalan memang di akhir. Keren, Bunda
Masih setia dengan kolaborasi yang keren bunda. Salam sehat dan selalu bahagia bersama keluarga tercinta. Terima kasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk SKSS dan berbagi kebaikan.
Maksih Pak Dhe, sehat sll nggih
Keren banget
Maksih bunda hebat
Bikin sedih Bu Titik. Keren ceriranya.
Maksih bunda Nelfi cantik
Kolaborasi yang apik dan menarik, Bu Titik. Selalu ok pokok'e. Salam sehat dan sukses selalu, Ibu.
Maksih bunda Cicik cantik nan hebat
Jadi ikut sedih.Keren bu
Maksih bunda cantik, sehat n sukses sll nggih
Cakep selalu puisinya Bunda, kolaborasi yang apik antara puisi dengan tatika, salam sukses selalu
Maksih Pak Pur sang pujangga , sukses sll nggih
Sedih nya terasa sampai kesini bu
Gitu ya MB, hiks hiks hiks...maksih ya..
Keren Bunda, cerpen kolab dengan puisi. Salam sehat dan sukses selalu
Makasih bunda cantik
jadi ikut sedih, ditunggu karya berikutnya bu titik, sukses selalu.
MB Dhea maksih
sungguh tiap lanjutan tagur kesedihan bertambah terasa, tapi saya berharap marni bisa happy ending bu hehe, sukses selalu bu titik
Maksih mas Devan