sepenggal Kisah Anak Manusia
Sepenggal Kisah Anak Manusia
Oleh : Titik Suharyati
Tagur 21
*
Rasa biarlah menjadi rahasia
Tercatat dalam rekon memori tua
Tentang cerita yang pernah ada
Singgah mengukir bahagia
Menggores luka
-
Jeda pun melena
Menuang senyum bersama
Seperti meneguk kapucino
Di saat senja menggemakan rona jingga
Mengantar menuju ketinggian masa
Untuk kisah anak manusia.
*
*Malamku Bapil, 2 Oktober 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah Barokallah Bu Titik, sukses selalu
Maksih ustad, sehat sll nggih
Puisi yang menyampaikan pesan mulia ke pembaca. Salut Bunda.
Makasih bunda cantik, sehat sll
Siip puisinya, Ibu. Setiap anak manusia tentu punya cerita masing-masing. Ada bahagia, luka, senyuman dan tangisan bersama senja. Salam sehat dan sukses selalu, Ibu.
Maksih bunda Cicik cantik ats apresiasinya, sehat n sukses sll nggih
Puisinya selalu top!! Semangat tuk terus berkarya dan memotivasi kami semua Bu.
Maksih MB cantik
Bila kau butuh telingan tuk mendengar, bahu tuk bersandar, raga turberlindung, pasti kau temukan aku di garis terdepanKuncinya (TELKOMSEL)
Maksih MB cantik