TEGANG
TEGANG
Oleh Titik Suharyati
Tagur 18 - (383)
*
Tegang
Menguntai resah
Malam Minggu mendesah
Terjaga kemudian tatkala gelisah
Waktu berkejaran krisis karena tantangan
Tulisan kewajiban belum terkirimkan
Mencekam semakin tegang
Waktu berkurang
Tegang
*
Semaris tipografi
Sosutan, 19122021
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ahaha.... mewakili perasaan saya kalau belum setor tulisan hihi....
Tegang perasaan ini. hehe.
Ya bunda cantik..sampai gobyos Krn mefet krisis waktu
Bunga tulipnya indah dan cantik, mengurangi rasa tegang pembaca Bunda.
Lha bener sekali bunda cantik, matur nuwun
Akhirnya ketegangan terurai ya bun. Sehat n sukses selalu. Barokallah.
He he bunda, akhirnya tulisan terkirim dan tegang hilangkan bunda cantik. Salam sukses selalu nggih
Maksih bunda cantik
Waduh...untung akhirnya tegang menghilang...he he keren bunda Titik
Maksih bunda Oma cantik
Keren menewen puisi typografinya Bu Titik. Salam sehat selalu.
Maksih bunda cantik
Keren selalu puisi semarisnya Bunda, akhirnya tegang berbuah senyum ketika tulisan sudah tayang dan apik, salam sukses selalu
Maksih Pur sang pujangga ats suportnya