Pagi itu suasana nampak berbeda. Para siswa penuh dengan senyuman, begitupun para guru Yang sesekali sailing memandang Dan membandingkan sesuatu, mulai Dari bentuk, warna Dan saling mengagumi. Begitupun para siswa dikelas saling mengomentari apa Yang mereka warna Dan nampak sesekali tertawa.Suasana itu terlihat menyenangkan Dan tenang.

" Yakin beberapa jam kemudian Akan lebih seru" pikirku.

3 jam kemudian, Bel berbunyi.Riuh derap langkah anak anak berjalan menyusuri tiap selasar kelas dengan membawa tentengan, mereka bergerak canggung Dan sesekali saling lempar tertawa. Suasana itu ramai dan sedikit " riweuh" ( ramai kurang kondusif, red). Itulah prediksiku ketika nanti seluruh Siswa SMP Pasundan 9 membawa Bekal Dari Rumah terutama misting ( tempat makanmu,red) Dan tempat minum.

Ada Yang merasa seru menyenangkan, Ada Yang merasa canggung, Dan Ada Yang merasa tak penting.Itu reaksi yang wajar.Namun dibalik perjuangan para siswa membawa alat makan Dan alat minum sendiri dapat berimbas positif Yang sangat besar, yaitu berkurangnya sampah plastik di sekolah.

Semoga dengan pembiasaan siswa siswi membawa Bekal Dari Rumah menjadi Salah Satu Cara Dalam proses menuju Sekolah Bersih.

Ternyata TIDAK CUKUP dengan BERSIH, tetapi Akan sempurna dengan KESANTUNAN berbahasa, bersikap untuk seluruh warga sekolah.

Untuk melaksanakan program Kesantunan imi diperlukan pijakan awal Dalam mengukur progress Kesantunan atau ketidaksantunan warga sekolah. Dan form ini dijadikan Salah Satu Cara menghitung prosentasi AWAL .

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLScaJaGgydV5ndifdg1M0c0ch9CH7yjU8hBMuvHpboFAloeZtw/viewform

Setelah form ini terisi, sticker Kesantunan Dan sticker ketidaksantunan mulai diaplikasikan oleh seluruh warga sekolah, mulai Dari Kepala Sekolah sampai Caraka sekolah dengan dibantu oleh Satgas Santun tiap kelas, dikoordinir oleh para wali kelas. Program Kesantunan Dan Kelasku Bersih merupakan program bersama Yang dijalankan bersama sehingga hasilnya dapat dinikmati bersama.

Semoga berkah