Rasa menyeruak akan kematianku .

Ada rasa yang menghampiri setelah mendengar ceramah online dari seorang ustadz "...... Selama nyawa belum sampai kekerongkongan, Alloh akan memaafkan tobat hambanya yang penuh dengan dosa." Kalimat itu sebenarnya bukan Hal yang aneh ditelinga, tapi entah mengapa kalimatbitu terus membayangi. Secara kasat Mata perjuanganku masih panjang, Ada 4 amanah Alloh yang harus terus Kita didik secara komprehensive Dan penuh tanggung jawab untuk menjadi manusia yang hidup mulia wafat masuk syurga,Aamiin.

Dalam keadaan pandemic ini, ku kuatkan diri untuk mempunyai keyakinan ramadhanku mulia dalam keadaan apapun, apalagi dlm kondisi Alam yang sedang " refresh".Ego Dan nafsuku kuturunkan drastis, bahkan kutak mau memikirkan apa yang akan dilakukan Hari esok,, tetapi kubumikan hati untuk bersyukur apa yang terjadi Hari ini, day by day ku nikmati. Alhamdulillah masih diberikan kesehatan Dan kesempatan hidup. Dosaku terlalu banyak😔 terkadang air mataku Tak cuku untuk menghapusnya,Alloh Sang Maha Ghoffur.

Sedikit Demi sedikit ku ingin perbaiki bersama keluargaku, Orangtua, Dan saudara.

Ku Tak tahu kapan kematian akan datang, namun yang pasti Aku harus persiapkan mental jiwa raga anak anakku untuk mandiri, siap bertahan disaat Aku sdh tidak Ada, begitupun sebaliknya.

Berkumpul setwlah berjamaah, intropeksi diri masing masing, saling mengutarakan kekurangan Dan saling mensupport satu sama lain itu bentuk perubahan awal yang kami lakukan. Menikmati Dan bersyukur, walau terkadang berat untuk dilakukan. Semoga Alloh memberikan keberkahan hidup Dan mewafatkan Kita dalam keadaan khusnul khatimah. Aamiin