Titin Marini

Hj. Titin Marini, M.Pd. adalah guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMPN2 Telukjambe Timur Karawang. Motto : Semangat dan terus berkarya. Kesempatan t...

Selengkapnya
Navigasi Web
Balik Lagi (302)

Balik Lagi (302)

Oleh: Titin Marini

Rabu pukul 11.00 WIB jadwalnya aku mengajar PJJ jam terakhir di kelas 9E. Di sela-sela aku mengajar PJJ di depan laptop dan juga dengan telepon genggam di rumah, tiba-tiba ada panggilan di telepon genggamku. Sejenak ujung mataku melirik ke telepon genggam, sambil terus mengoperasikan laptop melakukan PJJ mengajar materi Bab 3 mengenai ciri kebahasaan teks cerpen di grup telegram kelas 9E.

“Panggilan dari Nanda? Ada apa anakku siang-siang menelpon?” bisikku lirih.

Seketika perhatianku beralih ke telepon genggam. Aku segera meraihnya dan menerima telepon dari anak semata wayangku yang sedang berada di kosnya. Minggu ini anakku bersama teman-temannya sedang menempuh ujian blok 3.3 di kampusnya FKU UNSOED Purwokerto Jawa Tengah.

“Assalamualaikum” salamku.

“Waalaikumsalam Ma”, jawab Nanda.

“ Ada apa Nak, tumben siang-siang telepon Mama?” tanyaku.

Jarang sekali anakku menelepon di waktu siang hari kalau tidak ada hal yang penting. Biasanya dia akan telepon waktu malam di saat tahu ayah dan mamanya keduanya sudah berkumpul di rumah. Perasaanku, sekarang pasti ada yang sangat penting dia sampaikan kepadaku

“Ma, Mama lagi di mana?” tanya Nanda.

“Mama lagi di rumah, sedang ngajar PJJ” jelasku.

“Oh, sedang ngajar di rumah ya? Ma, Nanda sudah selesai ujian blok 3.3. Ada libur lagi sampai hari Minggu. Gimana Ma?” tanya dia dengan penuh pengharapan.

“Maksud kamu mau apa Nak?” tanyaku pura-pura tak tau yang dia harapkan.

“ Teman-teman yang lain banyak yang pulang atau pergi Ma. Fadel dan Budi jalan-jalan ke Yogya.

“Kan ada Yumna yang juga tidak pulang” jelasku.

“Kan Yumna sama teman-temannya pada main game”, jelasnya lagi.

“Ya udah kamu ikutan gabung sama mereka di kamar Yumna”, saranku.

“Kan aku gak suka main game Ma, ntar ya ganggu mereka. Hhhhh...Mama ini gimana siih?” katanya sambil mulai agak kesal.

“Terus maunya Nanda apa?”tanyaku.

“Nanda pingin pulang lagi ke Karawang Ma?” dia pun akhirnya menyampaikan maksudnya.

“Haa?? Pulang ke Karawang lagi? Bukannya baru 10 hari yang lalu Nanda baru balik ke kos setelah 6 hari liburan ke Karawang?” aku pura-pura kaget, walau sebenarnya aku sudah sangat paham itulah yang diinginkan anakku. Balik lagi liburan ke Karawang.

Nanda segera berpamitan untuk pergi beli karcis bis ke Terminal bis Purwokerto.

Beberapa jam kemudian, waktu menunjukkan pukul 19.00 WIB. Anak ku mengirimkan pesan lokasi terkini di maps WA grup keluarga. Dia sudah berada di dalam bis, dan berpesan agar dijemput di pinggir tol tempat yang sama ketika dia pulang naik bis dari Purwokerto ke Karawang pada Minggu yang lalu.

“Hati-hati ya Nak...” pesanku.

Malam semakin larut. Walau tadi aku tidak tidur siang, namun mataku sama sekali tidak merasakan kantuk. Tubuh terasa masih sangat bugar. Apakah ini efek dari rasa bahagianya mau bertemu lagi dengan anak semata wayangnya setelah seminggu lebih berpisah? Ataukah tidak ngantuk karena khawatir kalau tidur nanti bisa kebablasan ketiduran?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post