Titin Marini

Hj. Titin Marini, M.Pd. adalah guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMPN2 Telukjambe Timur Karawang. Motto : Semangat dan terus berkarya. Kesempatan t...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bangga Memilikimu, Ibu (298)

Bangga Memilikimu, Ibu (298)

Oleh: Titin Marini

Ibuku adalah seorang perempuan yang bersahaja dan begitu pendiam. Beliau tidak banyak berbicara hal-hal yang tidak terlalu penting. Tidak pernah ku dengar Ibuku membicarakan keburukan ataupun kekurangan orang lain.

Bila sesekali waktu Ibu sedang santai berkumpul di depan rumah bersama tante, bude dan beberapa ibu-ibu tetangga yang lain, ibuku hanya cenderung sebagai pendengar saja. Kalau yang dibicarakan lucu, beliau ikut tertawa. Kalau mereka sedang membicarakan kekurangan orang lain, beliau hanya diam saja tidak ikut berkomentar. Ibu sangat berhati-hati dalam memilih kata-kata ketika berbicara. Beliau memang terkesan lugu dan sangat polos.

Ibuku dikenal para tetangga sebagai orang yang sangat baik dan senang berbagi. Beliau jauh dari kesan sombong, baik dari tutur kata maupun perilakunya. Beliau tidak pernah ada selisih paham dengan saudara maupun dengan para tetangga karena sifat beliau yang cenderung untuk selalu mengalah dan bersikap rendah hati.

Sebagai putra-putrinya, kami merasa begitu bangga dan sangat tenang memiliki seorang ibu yang begitu bersahaja. Meskipun hidupnya terkesan sederhana, namun ibuku adalah sebagai manager keluarga yang pintar mengatur keuangan keluarga. Ibu tidak pernah mengalami kekurangan untuk biaya makan, pakaian dan biaya sekolah serta biaya-biaya pokok hidup keluarga. Ibu tidak pernah meminjam uang atau berhutang kepada siapapun. Justru terkadang sewaktu-waktu ada dari beberapa saudara atau ibu-ibu tetangga yang datang ke rumah untuk meminjam uang kepada ibu, meskipun kehidupan mereka terkesan lebih mewah, maka ibuku pun selau meminjami dan tidak pernah menagihnya.

Bagi kami anak-anaknya, ibu merupakan guru sejati kami yang mengajarkan segala hal tentang pentingnya perilaku berbuat baik dalam hidup di dalam keluarga maupun hidup bersosial dengan tetangga. Ibuku juga mengajarkan kepada kami hidup sederhana dan selalu bersyukur, jangan sombong dan jangan banyak berbicara hal-hal yang tidak penting. Saya sangat bersyukur dan bangga dilahirkan oleh seorang ibu seperti beliau.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ibu perempuan yang mulia. Didikannya membuat kita mengenal kehidupan dunia. Salam sukses bu

07 Nov
Balas

Terimakasih Pak Sukadi. Aamiin. Salam literasi .

08 Nov



search

New Post