Berburu Heru
#Tantangan Menulis 365, Hari ke-254
#Titin Marini
Heru adalah salah satu siswaku di kelas 9B. Tahun ajaran baru ini saya mendapat tugas tambahan sebagai wali kelas 9B. Walau selaku wali kelas, namun awal-awal bulan pertama PJJ era pandemi COVID-19 aku belum mengenal satu siswa pun dari kelas 9B karena di saat mereka kelas 8 aku belum pernah mengajar mereka. Demikian juga saat mereka kelas 8, karena beberapa tahun terakhir ini saya selalunmendapat jadwal mengajar siswa kelas 9.
Awal awal PJJ berjalan hampir dua minggu, saya mulai ngecek kehadiran siswa yang tiap hari saya share link melalui google form. Setelah saya cek kehadiran siswa satu persatu, ternyata ada beberapa siswa yang kehadirannya tidak tertib. Dari sekian anak yang tidak tertib semuanya siswa laki-laki. Salah satunya Heru. Selama dua minggu berturut-turut Heru belum pernah mengikuti PJJ. Sebagai wali kelas tentunya saya menjadi resah dan galau, ada apa dengan Heru dan beberapa anak yang tidak mengikuti PJJ? Saya penasaran. Langkah pertama saya adalah menanyakan di group kelas kenapa Heru tidak pernah mengikuti PJJ. Jawaban anak-anak kelas 9B semua menjawab tidak tau. Selanjutnya aku bertanya siapa yang rumahnya dekat dengan Heru. Tetap tidak ada yang menjawab. Pertanyaan selanjutnya sayabertanya siapa yang tau rumahnya Heru? Anak-anak ada yang bilang kalau Farel dan Heru tau rumahnya Heru. Aku segera menghubungi Farel lewat japri, dan ternyata benar Farel tau rumah Heru. Saya berpesan kepada Farel kalau kapan-kapan saya minta ditemeni Farel ke rumah Heru.
Selanjutnya saya berkoordinasi dengan guru BK untuk melaksanakan home visit ditemani Farel. Sesampai di rumah Heru saya sangat prihatin dengan kondisi ekonomi keluarga Heru. Sangat memprihatinkan. Kondisi rumah semi permanen, ayahnya kerja serabutan dan ibunya tidak bekerja. Saat kami tanya mengapa Heru tidak ikut PJJ? Jawabannya adalah karena hpnya jatuh dan rusak. Hp sedang diservis tapi belum ada uang untuk mengambilnya. Setelah merbincang banyak hal, kami juga membawakan buku-buku untuk belajar Heru. Memberikan banyak kata-kata motivasi untuk Heru dan keluarga.
Beberapa hari kemudian ternyata hand phone Heru sudah sembuh. Heru sudah bisa bergabung di kelas PJJ setiap hari. Namun walau Heru sudah bisa mengikuti PJJ setiap hari tetapi ternyata masalah belum selesai. Heru banyak ketinggalan pelajaran dan tugas, sehingga nilai tugas Heru banyak yang kosong untuk semua mata pelajaran. Saya pun pelen-pelan menjelaskan kondisi Heru ke semua guru mata pelajaran. Namun demikian, selaku wali kelas saya merasa sudah sedikit lega setelah Heru bisa mengikuti PJJ dengan hp nya yang sudah diservis.
Belum juga genap satu bulan Heru aktif mengikuti PJJ, Heru mulai tidak pernah muncul lagi di kelas PJJ. Saya tanyakan ke teman-temannya gak ada yang tahu. Sayaa berpesan ke Farel dan Dani untuk mengecek ke rumah Heru, kenapa Heru gak ikut PJJ lagi. Besok harinya mendapat kabar kalau handphone Heru rusak lagi. Astaghfirullahaladzim. Baru mulai lega hati sebentar sudah ada kabar tidak enak lagi. Segera saya berkonsultasi kepada Guru BK mengenai solusi untuk Heru.
Berhubung sekarang saya sudah tahu rumah Heru, tanpa menunggu berlama-lama saya segera ke rumah Heru dengan naik ojek. Saya pingin segera tahu kondisi Heru dan keluarga serta kondisi hand phone Heru yang sebenarnya. Sesampai di rumah Heru alhamdulillah bertemu dengan Heru dan Ibunya. Saya menanyakan kenapa Heru gak sekolah PJJ lagi. Heru dan Ibunya menjawab kalau Handphone Heru jatuh dan mati total tidak bisa diservis lagi. Menurut cerita Ibunya, berhari-hari Heru ngambek dan urung-uringan minta dibelikan handphone baru. Namun orang tuanya tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak punya uang untuk membeli hp. Sebagai wali kelas pastinya saya sedih, kasian, merasa prihatin dan bingung menhadapi masalah ini.
Setelah berbincang banyak dengan Heru dan Ibunya, saya menyampaikan solusi yang dipesankan oleh Guru BK dan pihak sekolah yaitu untuk sementara selama Heru gak punya handphone, maka Heru diwajibkan ke sekolah setiap hari Senin untuk bertemu kepada guru BK untuk mengambil dan menyetorkan tugas-tugas yang sudah disiapkan oleh sekolah. Heru dan ibunya menyanggupinya. Setelah memberikan pesan-pesan dan nasehat kepada Heru, saya segera pamit pulang bersama ojek yang setia menunggu.
Hari Senin tiba, jadwalnya Heru datang ke sekolah untuk mengambil tugas-tugas yang telah disiapkan Guru BK dan juga sekolah. Selaku wali kelas, saya pun ikut datang menemani Heru di ruang BK sambil memberikan nasehat dan kata-kata motivasi untuk Heru. Seminggu berikutnya saat PJJ dilaksanakan , saya terkejut nama Heru muncul di daftar kehadiran link google form yang saya share. Saya segera japri menanyakan ke Heru sambil hati bahagia apakah Heru sudah punya hp baru ? Kata Heru, handphone itu milik bibinya yang dipinjamkan untuk PJJ Heru. Aku segera menasehati agar Heru terus semangat mengejar pelajaran yang banyak tertinggal. Aku juga berpesan kepada Heru agar menyampaikan hal ini kepada Guru BK ke sekolah.
Hari Selasa saya cek kehadiran siswa. Alhamdulillah Heru masuk mengikuti PJJ. Hatiku sangat lega. Hari Rabu, aku cek lagi kehadiran PJJ siswa kelas 9B. Ternyata Heru tidak sekolah lagi. Hatiku kecewa. Saya telepon Heru tidak nyambung. Saya WA tidak dibalas. Dalam hati bertanya, ada apalagi dengan Heru. Ya Allah tidak selesai-selesai saya ngurusi kehadiran Heru dalam PJJ. Saya bertanya ke siswa di kelas tidak ada yang tau. Saya berpesan kepada Farel dan Dani setelah selesai PJJ agar ke rumah Heru menanyakan keadaan Heru mengapa tidak ikut PJJ hari ini, padahal sudah dipinjami hp oleh bibinya.
Malam telah tiba, handphoneku ada notifikasi pesan masuk. Ternyata pesan dari Heru, dia minta maaf siang ketiduran karena semalam lembur mengerjakan tugas. Hemmmm....Ada rasa kecewa, marah, sedih, frustasi dll campur aduk jadi satu. Sambil terus bersabar saya berpesan agar besok pagi jangan diulang lagi, harus bangun pagi-pagi sholat Subuh dan mengikuti PJJ tepat waktu. Heru minta maaf dan tidak akan mengulangi.
Besok paginya, seperti biasa aku selalu mengecek kehadiran PJJ siswa kelas 9B melalui link google form yang saya share ke kelas 9B. Setelah saya cek, ternyata pagi ini Heru tidak ada namanya dalam daftar hadir. Astaghfirullahaladzim....ya Allah berilah hambaMu ini kesabaran yang luas. Sakiit rasanya hati ini. Ya Allah ya Robb, maafkan hambamu ini yang hampir frustasi menhadapi Heru.
Saya segera ambil handphone. Ku telphone Heru berulang-ulang tetapi tidak terhubung. Resah hatiku. Gelisah tak menentu. Ku telephone lagi tetap saja tak terhubung. Astaghfirullah, kemana lagi Si Heru. Segala rasa campur aduk jadi satu. Saya tulis di WA mengapa Heru tidak ikut PJJ lagi. Namun WA ku tidak ada balasan.
Waktu menunjukkan pukul 08.30 WIB. Saya berniat mau menelpon Heru lagi. Saat kulihat kontak WA nya, posisi Heru sedang online. Segera ku WA Heru lagi. Saya tanya Heru gak sekolah, tapi kok Heru online? Akhirnya Heru pun membalas kalau dia mau sekolah. Segera kusuruh isi link kehadiran dan segera bergabung ke kelas telegram SBK yang sedang berlangsung. Dan saya wanti-wanti untuk jam ke-2 nya mata pelajaran Matematika harus ikut, serta tidak boleh alpa lagi kalau mau lancar kelulusannya nanti. Heru pun dengan santu menjawab,”Baik Bu”. Dan itu adalah jawaban Heru setiap hari. Ya Allah ya Rob, berikan kesabaran yang luas pada hambaMu ini dalam menghadapi Heru dan Heru Heru yang lain di kelas yang menjadi tanggungjawabku selaku wali kelasnya diPJJ masa pandemi ini.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sukses walas yg baik
Aamiin mks Bu Hj.