Oleh : Titin Marini

Rabu, 14 April 2021

Alhamdulillah, waktu berbuka puasa telah tiba. Suara adzan telah berkumandang di seluruh masjid dan mushola di komplek perumahanku. Dengan sumringah aku bersama suami menyambut waktu berbuka puasa. Kami segera menuju meja makan untuk menikmati menu buka puasa petang ini.

Sayur kacang panjang campur wortel dan irisan tempe serta daging oseng saus tiram. Hemm..nikmat yang sangat luar biasa. Sambil sesekali berbincang kami sangat menikmati kebersamaan buka puasa sore ini. Alhamdulillah. Terimakasih ya Allah atas segala limpahan nikmat yang Engkau berikan kepada kami. Nikmat keluarga sakinah mawaddah warahmah, dan rezeki yang haal toyyibah serta nikmat sehat yang tiada ternilai harganya.

Innalillahi wainnailaihi rojiun...demikian kalimat pembuka yang mengawali berita duka di grup sekolah. Berdegup jantung tak menentu. Siapa yang meninggal dunia? tanya hatiku.

Istri mantan Kepala Sekolah tempat aku mengajar. Beliau telah dipanggil oleh Allah dalam keadaan masih puasa. Innalillahi wainnailaihi rojiun.. Semoga diampuni segala dosanya. Diterima iman islamya dan bagi keluarga yang ditinggalkan di berikan ketabahan dan keikhlasan. Aamiin.

Setelah beres buka puasa aku segera sholat maghrib. Selanjutnya bersama Si Mer aku segera menuju ke rumah duka untuk ta’ziah. Di sana telah berkumpul teman-teman guru di sekolah yang sama tempat ku mengajar. Menemui Bapak mantan kepala sekolah yang sedang berduka. Menyampaikan rasa duka cita mendalam atas meninggalnya istri tercintanya.