Titin Marini

Hj. Titin Marini, M.Pd. adalah guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMPN2 Telukjambe Timur Karawang. Motto : Semangat dan terus berkarya. Kesempatan t...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cerita Pagi

Cerita Pagi

#Tantangan Menulis 365, Hari ke-256

#Titin Marini

Ketika ngajar PJJ jam terakhir pukul 10.00 WIB kemarin siang, kulihat ada notifikasi pesan masuk di WA handphoneku. Saat ku buka, ternyata pesan masuk dari adik iparku yang tinggal di rumah mertua di kampung halaman suami.

“Ada apa nih Inung ngirim pesan di WA”, kataku dalam hati.

Setelah kubuka WA ternyata adik ipar yang merupakan Tantenya anakku mengirimkan foto sambil ada keterangan “Mari makan”.

Kubuka foto kiriman Tante Inung, ternyata foto anakku yang sedang ke rumah neneknya.

“Lo, Masa Esa lagi makan di rumah Mbah?”, tanyaku.

“Iya Bude, mau ambil mobil. Pinjem untuk jemput teman-temannya di kos karena besok mau praktek membikin video penelitian ke bayi di bawah dua tahun dan wawancara dengan bidan dan orang tua bayi. Prakteknya di dekat rumah kebetulan ada bayi dan juga ada kantor PKD yang ada bidannya”, jawab Tante Inung.

“Oh, gitu”, jawabku.

“Barusan sudah saya anter untuk melobi Bu Bidan dan orang tua bayi. Katanya boleh”, lanjut Tante Inung.

“Alhamdulillah, terimakasih bantuannya Tante”.

Tidak berapa lama Esa sudah balik ke kos dengan membawa mobil Tante. Dan esok paginya pukul 09.00 WIB Esa bersama rombongan teman-temannya yang berjumlah 5 mahasiswa kedokteran semester 3 datang ke rumah Tante Inung lagi dengan mengendarai mobil yang kemarin di pinjam Esa dari Tantenya.

Selanjutnya dengan menggunakan pakaian putih-putih, mereka dianter Tantenya ke PKD untuk menemui Bu Bidan dan orang tua bayi bersama bayinya. Tentunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan lengkap dengan menggunakan masker dan face shield, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, jaga jarak dan selalu membawa hand sanitaser.

Setelah agak siang Tantenya mengirimkan foto saat kegiatan Esa bersama rombongan di kantor PKD dengan Bu Bidan dan bayi bersama orang tuanya.

“Makasih Tante, alhamdulillah sudah terlaksana”, ucap terimakasihku.

“Sama-sama Bude. Tadi bayinya sempat nangis. Kayaknya gerah, dan takut karena belum pernah ketemu kakak-kakak mahasiswa itu dan wajahnya pada gak kelihatan karena pakai face shield”, lanjut Tante Inung.

“Iya Te, mungkin Si Bayi takut dikira mau disuntik Bapak Ibu dokter”, candaku.

Tidak berapa lama Tante Inung mengirimkan foto Esa bersama rombongan sedang makan bakso di teras rumah Mbah yang dipesan dari warung bakso dekat rumah.

“Makasih banyak Tante, telah banyak dibantu . Alhamdulillah”, ucap terimakasihku.

Tidak berapa lama Esa dan rombongan kembali ke kos dengan mobil Tante. Yang rencananya besok pagi akan dikembalikan ke rumah Tante lagi. Alhamdulillah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerita pak dokter ternyata

26 Sep
Balas

Iya Bu Hj. Mulai praktek dikit dikit..hihii

27 Sep



search

New Post