Di Sini Tak Sengaja Jumpa (347)
Oleh : Titin Marini
Seminggu sudah aku berada di kampung halaman tercinta. Liburan semester ini ku isi dengan agenda bersilaturahmi ke tempat keluarga ataupun teman-teman sekolah dulu. Tiada hari tanpa silaturahmi.
Hari Sabtu malam aku sampai ke kampung halaman. Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan Jumat ku isi dengan bersilaturahmi sahabat-sahabat dekatku. Dari makan bersama di restoran di atas pucuk gunung, bersilaturahmi ke saudara yang rumahnya dekat bandara, kemudian bersama keluarga makan bersama di restoran besar, bersilaturahmi dengan sahabat sewaktu kuliah S1 , lanjut silaturahmi dengan Mbak Yani dan Mbak Bekti sahabatku saat saya bekerja, juga silaturahmi ke sahabat-sahabat saat aku sekolah di bangku SLTA.
Hari ini hari Sabtu merupakan hari terakhirku di kampung halaman dalam liburan semester ganjil ini karena besok pagi aku sudah harus balik ke Karawang karena suami harus bekerja.
Selepas sholat dhuhur aku berencana mau membeli oleh-oleh untuk para tetangga dan teman-teman Karawang di pasar besar. Berhubung arah menuju pasar besar melewati rumah sahabatku saat sekolah SLTA dulu maka ku sempatkan mampir sebentar. Selesai silaturahmi aku melanjutkan perjalanan menuju pasar besar.
Saat aku dalam perjalanan menuju pasar besar, tiba-tiba telepon genggamku berdering. Saat ku angkat ternyata telepon dari sahabat kecilku ketika aku duduk di bangku SD dulu. Sambil menyetir ku terima telepon itu.
“Ada apa dia telepon? Tumben amat dia telepon”, tanyaku dalam hati.
“Hallo, assalamualaikum”, jawabku.
“Waalaikumsalam, Rini kamu lagi di mana?” tanyanya.
“Aku lagi nyetir nih” jawabku .
Singkat cerita, kami bersepakat untuk bertemu di rumah makan tempat aku nanti memesan lauk untuk makan sore.
Ketika aku sudah sampai di rumah makan, suasana rumah makan sangat ramai. Segera ku pesan makanan untuk dibungkus dan juga untuk makan di tempat. Ketika makanan sudah tersaji aku segera makan. Tidak berapa lama dia pun datang.
Bahagianya rasa hati bertemu dengan sahabat kecilku yang sudah 38 tahun tidak bertemu. Kami berdua segera sibuk berbincang. Saya tawari dia makan hidangan yang sudah tersedia. Namun berhubung di mobil dia ada yang menunggu, maka dia tidak mau makan takut lama.
“Aku minum saja ya”, ucapnya sambil mengambil gelas isi teh dan meminumnya.
Kami lanjutkan dengan ngobrol lagi. Tapi obrolan kami terlalu terburu-buru mengingat waktu dia sangat sempit. Belum ada obrolan yang santai. Obrolan kami bersifat sangat umum dan serba terburu-buru.
Tidak sampai 10 menit lamanya obrolan kami berdua, ternyata dia dipanggil tukang parkir mobil untuk memindahkan mobilnya karena sudaha ada tempat parkiran. Dia segera bangkit dari tempat duduk di depanku duduk sekaligus berpamitan untuk pulang duluan.
Sebenarnya dalam hati sangat kecewa karena lama waktu jumpa Cuma setengah jam. Tapi apa daya ku harus mengiklaskan dia pergi. Sekaligus aku berpamitan besok pagi aku balik ke Karawang. Dan diapun besok akan ada acara keluarga di Jawa Timur.
Kecewa pasti, namun aku tetap bersyukur bisa berkesempatan ketemu sahabat kecilku walau hanya 10 menit. Alhamdulillah, tempat ini sangat berarti bagiku. Tempat ini memiliki kenangan indah tersendiri . Tak sengaja kita ketemu di sini. Walau sudah selama 38 tahun kita tidak pernah bertemu. Alhamdulillah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah, betapa senangnya hati jumpa teman lama