Duh Mati Listrik (404)
Oleh : Titin Marini
Minggu, 21/02/2021
Waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB. Aku masih asyik dengan telepon genggamku. Ada banyak urusan yang harus saya selesaikan. Di sela-sela aku berurusan dengan telepone genggam, aku mencari hiburan dengan mendengarkan musik di youtube.
“Mama udah publish belum?”, tanya suami.
“Belum. Bentar dulu. Nanti jam sepuluh”, jawabku.
“Ayo sekarang Mama nulis. Sebentar lagi listrik mati”, saran suami.
“Iya Pa, bentar lagi. Tanggung nih”, jawabku.
Setelah semua urusanku di telegam genggam selesai, aku bersiap untuk menulis di laptop. Waktu menunjukkan jam setengah sepuluh malam.
Baru saja saya akan menyalakan laptop, tiba-tiba.......
“Astaghfirullahaladziim...” serentak aku dan bersuami beristighfar.
Listrik padam. Seketika aku panik. Sudah jam sepuluh malam aku belum publish. Aku galau.
“Dari tadi kan sudah ku bilang, cepetan nulis listrik mau padam”, ucap suami.
Saya tidak mau berlama-lama dalam kepanikan dan kegalauan. Saya segera membuka laptop dan berusaha ngetik dengan cepat agar bisa selesai menulis sebelum sisa batere di laptop habis. Kalimat- demi kalimat kurangkai menjadi paragraf. Dalam kegalauan menulis di kegelapan dan di bayang-bayangi habis batere laptop, tiba-tiba listrik menyala.
“Alhamdulillah....”, Ucap syukurku
bersama suami.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar