Titin Marini

Hj. Titin Marini, M.Pd. adalah guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMPN2 Telukjambe Timur Karawang. Motto : Semangat dan terus berkarya. Kesempatan t...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ku Antar Dirimu Sampai Depan Pintu (357)

Ku Antar Dirimu Sampai Depan Pintu (357)

Oleh: Titin Marini

"Hati-hati di jalan Papa...", ucapku sambil melambaikan tangan.

"Assalamualaikum", ucap salam suami di depan setir mobilnya sambil menoleh ke arahku dan terus mengemudikan kendaraannya.

"Waalaikumsalam Paa....", masih dengan lambaian tanganku terus mengiringi keberangkatan suamiku ke kantornya dengan senyum tersungging di bibirku.

Mataku tak berhenti terus memandang Si White yang dengan perlahan membawa suamiku terus melaju hingga tak nampak lagi dari tatapan mataku hilang di persimpangan jalan.

Ku lepas langkah suami dalam berjihad mencari nafkah untuk menghidupi keluarga kecil kami dengan doa-doa yang terbaik di setiap tarikan nafasku. Semoga Allah selalu anugerahkan kesehatan kepada suamiku dan ayah dari anak semata wayangku. Selalu sehat walafiat, dalam lindungan Allah SWT, dilimpahkan rezeki yang luas halal dan toyyibah. Aamiin Allahumma Aamiin.

Dua puluh dua tahun sudah rutinitas itu setiap hari aku lakukan di setiap pagi. Ya, dua puluh dua tahun dari awal kami disatukan dalam ikatan janji suci sebuah ikatan tali pernikahan resmi sebagai suami istri.

Suka duka manis pahitnya hidup berkeluarga kami lalui bersama dengan saling mengisi dan menutupi kekurangan pasangan.

Semoga kebersamaan ini akan selalu ada di setiap waktu dan setiap hari penuh dengan kebahagiaan, ketenangan, kenyamanan dan romantika di antara kami. Aamiin.

Setiap pagi, setelah selesai kami sekeluarga melaksanakan sarapan pagi di meja makan keluarga, segera suami bersiap-siap untuk berangkat ke kantor. Tak lupa ku ingatkan semua barang-barang pribadi penting agar jangan sampai tertinggal.

" Jangan sampai ada barang yang ketinggalan Pa", aku selalu mengingatkan setiap suami akan berangkat ke kantor setiap pagi.

"Sudah semua Ma", jawab suami.

"Handphone, dompet, kacamata , udah dibawa semua Pa?" tanyaku meyakinkan.

"Udah Ma", jawab suami yakin.

"Udah ya Ma, Papa berangkat dulu", pamit suami sambil memeluk, mencium pipi kiri kanan dan kening.

"Iya Pa, hati-hati ya", jawabku sambil menyambut pelukan dan ciuman suami.

Selanjutnya kami berdua berjalan ke teras depan. Suami masuk ke mobil, dan berangkat kerja ke kantor. Aku pun mengantarnya sampai depan rumah.

Ku antar jihadmu sampai depan rumah setiap pagi, ku lepas dengan lambaian tangan dan tatapan mataku sampai bayangmu hilang di ujung jalan. Doa selalu ku panjatkan agar engkau selalu sehat walafiat, dan berharap sore engkau kan selalu kembali dalam pelukanku.

We Love You Pap.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ide tulisanya

05 Jan
Balas

Makasih Bu Fitriani. Alhamdulillah. Salam sehat selalu Bu Fit.

05 Jan

Salam Bahagia selalu bunda. Salam kenal

05 Jan
Balas

Terimakasih Bu Surdia. Salam kenal kembali. Salam juga buat keluarga.

05 Jan

Good bunda Titin . Nama kita sama .. Mugi dpt slm kenal.. slm berkarya hbt . Sy follow bunda follow balik.

05 Jan
Balas

Makasih Bund Titin jg. Sdh ku follow balik njih Bun. Salam kenal dan salam sehat sll

06 Jan



search

New Post