#Tantangan menulis 365, Hari ke-237

#Titin Marini

Sebagai seorang penulis tentunya setiap hari kita tak akan lepas dari pemakaian kata-kata yang kita rangkai menjadi kalimat-kalimat dalam karya tulisan kita. Kata-kata yang kita pakai bisa berupa kata dasar maupun kata jadian.

Kata dasar adalah kata yang belum mendapat imbuhan apapun. Sedangkan kata jadian adalah kata yang sudah mendapatkan imbuhan. Ada bermacam-macam imbuhan yaitu awalan, sisipan, akhiran dan awalan-akhiran. Awalan adalah imbuhan yang letaknya berada di depan kata dasar. Sedangkan sisipan adalah imbuhan yang disisipkan di dalam kata dasar. Akhiran adalah imbuhan yang letaknya di belakang kata dasar. Awalan-akhiran adalah imbuhan yang letaknya berada di depan dan di belakang kata dasar yang dipakai secara bersamaan. Selain imbuhan ada juga kata depan. Yaitu kata-kata yang biasanya diikuti oleh nomina.

Dalam karya tulis sering kita menemukan kalimat-kalimat yang di dalamnya mengandung kata jadian yang menggunakan awalan dan juga kata depan. Di antaranya awalan “di-“ dan kata depan “di”.

Nah sekarang apa perbedaan awalan “di-” dan kata depan “di”. Secara sepintas kelihatannya tidak ada perbedaan. Dan mungkin bagi kalangan yang tidak begitu paham tentang tata cara penulisan ejaan yang betul, kemungkinan bagi mereka tidak ada masalah. Padahal ada perbedaan antara awalan“di-” dengan kata depan “di”. “di” sebagai kata depan penulisannya di depan kata dasar. Menunjukkan tempat. Dan penulisannya dipisah.

Contoh: di rumah, di jalan, di depan, di atas dll

“di” sebagai awalan ciri-cirinya adalah, sama-sam ditulis di depan kata dasar, menunjukkan kerja dan penulisannya dirangkai.

Contoh : ditulis, dimasak, dinilai, dibeli dll.

Demikian tadi sekilas uraian dari saya. Semoga bermanfaat. Terimakasih.