Oleh : Titin Marini

Rabu, 10/02/2021

Beberapa hari terakhir ini hujan lebat mengguyur berbagai daerah di Indonesia. Begitu derasnya hujan yang turun setiap hari sejak pagi hingga larut malam, mengakibatkan beberapa daerah tergenang banjir. Musibah banjir ini hampir terjadi di berbagai daerah. Demikian juga di daerah kami Karawang.

Akibat dari hujan yang turun deras setiap hari tiada henti, maka beberapa wilayah di Kabupaten Karawang tempatku tinggal selama ini mengalami musibah banjir. Banjir merendam banyak pemukiman di wilayah pedesaan maupun perumahan. Banyak rumah-rumah yang terendam banjir hingga ketinggian ukuran dada orang dewasa di dalam rumah. Musibah itu juga menimpa banyak siswa dan beberapa guru di sekolah tempat aku mengajar yang rumahnya kebanjiran. Bahkan ada salah satu siswa kelas 7 yang rumahnya terendam banjir hingga hampir mencapai atapnya. Demikian juga bangunan-bangunan sekitarnya termasuk juga bangunan masjid terendam hampir mencapai atapnya.

Siswa tersebut sempat mengirimkan foto kepada guru wali kelasnya kondisi banjir yang merendam rumahnya. Dalam foto nampak siswa tersebut sedang duduk di atas rumahnya yang sudah terendam sambil duduk melamun. Kasian semua orang melihat fotonya.

Sekolah bergerak cepat menggalang dana perduli korban banjir Karawang dengan membuat flayer Pray for Karawang. Seluruh warga sekolah bekerja sama memasang flayer tersebut di seluruh media sosial. Demikian juga dengan aku. Aku memasang flayer tersebut di dalam status WA ku sehingga terbaca oleh semua kontak WA ku.

Hari ini, dari pagi hingga siang kesibukanku sangat padat. Setelah memasang flayer di status WA aku segera menjalankan aktivitasku yaitu mengajar dua kelas yaitu kelas 9D dilanjutkan dengan kelas 9E. Di sela-sela aku mengajar juga mengikuti MGMP daring yang diselenggarakan oleh komisariat.

Tak terasa waktu begitu cepat berputar. Waktu istirahat siang pun tiba. Aku segera makan siang lanjut menjalankan sholat Dhuhur. Sebelum kembali menjalankan kegiatan daring MGMP aku cek hp ku khawatir ada info-info penting.

“Mbak, jangan lupa makan ya..”, pesan masuk dari sahabat kecilku. Teman sekelas waktu aku Sekolah di bangku SD dulu.

Bahagia rasa hatiku mendapat perhatian dari sahabat kecilku. Mungkin karena aku memasang flayer tadi sehingga dikira aku juga sebagai relawan perduli banjir Karawang di lapangan.

“Alhamdulillah aku sudah makan Mas, terimakasih”, balas pesan singkatku kepada sahabat kecilku.

Setengah jam berikutnya ada pesan masuk di WA lagi.

“Sudah makan belum Dik?”, isi pesan singkat WA yang ternyata dari Iman sahabat dekatku ketika aku duduk di bangku SLTA.

“Alhamdulillah sudah Mas. Terimakasi telah mengingatkan”, jawabku.

Dalam hatiku merasakan bahagia sekali hari ini. Karena dalam waktu yang hampir bersamaan hanya selisih setengah jam, dua orang yang dua-duanya sama-sama sempat mengisi bilik hatiku pada saat anak-anak dan saat remaja begitu perhatian kepadaku mengingatkan tentang makan siangku. Alhamdulillah mereka berdua sama-sama masih sayang kepadaku.