Oleh : Titin Marini

Jumat, 5 Februari 2021

Namanya Hayat. Dia adalah sahabat kecilku. Teman sekelas selama sekolah di Sekolah Dasar. Juga teman sepermainan di kampung halaman kalau sehabis mengaji di masjid. Anaknya baik, ramah, mudah bergaul, pintar menyenangkan hati teman, tidak pernah marah, sabar dan yang membuat aku senang bersahabat dengan dia sebab anaknya sangat lucu dan cerdas. Memorinya sangat kuat. Kecerdasan dan kekuatan memori , sikap dan attitudenya membawanya ke sebuah kesuksesannya dalam karir saat ini. Kini ia menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan di salah satu daerah di Indonesia..

Bersama Hayat dari kecil aku merasakan sangat nyaman. Ketika belajar atau bermain serta bercanda di kelas rasa nyaman begitu ku rasakan. Di kelas pernah bangku tempat dudukku berurutan dengan bangku Hayat. Hayat duduk di bangku belakangku. Dia duduk satu bangku bersebelahan dengan Tri Sihno. Sedangkan aku duduk bersebelahan satu bangku dengan Fifi.

Tiga puluh delapan tahun kami semua berpisah. Kami tidak tau keberadaan masing-masing teman. Alhamdulillah di penghujung tahun 2020 kami di pertemukan oleh Allah dalam sebuah wadah WA grup. Kami seluruh teman-teman alumni SD sangat bahagia dan terharu bisa berkumpul kembali walau hanya di dunia maya. Setiap hari saling silaturahmi, bernostalgia dengan kenangan lucu-lucu sewaktu masih kecil di SD dulu. Kami sangat bahagia mengenang semuanya. Sambil bercanda ria, bersenda gurau semua bahagia. Apalagi kalau Hayat sudah muncul di WA grup. Dengan kelucuannya membuat kami betah berlama-lama duduk sambil menyimak obrolan di grup. Suasana menjadi sangat sumringah. Satu persatu mereka muncul. Semua tertawa jika saat Hayat muncul dan berkomentar dengan kelucuan

Satu hari saja Hayat tidak muncul di grup, maka grup menjadi sangat sepi. Hatiku pun juga akan merasakan begitu kesepian. Setiap hari aku sangat merindukan kehadirannya walau hanya di dunia maya.