Surat Kecil dari Sahabat Kecil ( Part-5 ) - 383
Oleh : Titin Marini
Minggu, 31 Januari 2021
Banyak sekali kisah indah antara aku dan Nano kecil. Karena memanng usia kami waktu itu juga masih sangat kecil jadi di antara kami berdua memang tak pernah terucap kata suka atau sayang.
Namun secara bertahap perasaan suka itu ada pada diriku kecil dari saat kelas -kelas awal di SD. Mungkin hanya aku saja yang merasakan itu. Aku kecil sangat mengidolakan Nano yang pinter dan selalu disayang oleh bapak ibu guru. Aku gak tau apakah perasaan itu ada di hati Nano atau tidak, yang pasti semua rasa itu ku simpan dalam-dalam di hati.
Hingga suatu saat kami naik ke kelas 4 SD. Nano dan teman-teman sedang bermain di kelas. Begitu saat aku masuk ke kelas untuk menaruh tas di meja, aku dihalangi keluar oleh anak-anak laki-laki yang dipimpin oleh Nano. Aku takut dan aku menangis. Dalam hatiku bilang mengapa Nano jahat seperti itu ya kepadaku?
Hari berganti hari hingga kami pun sampailah di bangku kelas 6 SD. Kami duduk di bangku depan belakangan. Bangku aku berada di depan bangku Nano. Kami sering bercanda, dan saling ledek-ledekan. Aku merasa sangat senang dan sangat bahagia duduk di depan Nano. Aku selalu pingin dekat-dekat dengan Nano. Aku menyimpan rasa suka kepada Nano , namun sumua ini hanya ku pendam dalam hati sendiri. Bahkan aku berusaha agar jangan sampai Nano tau tentang perasaanku ini kepadanya.
Hingga suatu hari, ada pelajaran menggambar ayam di seko0lah. Bapak guru menyuruh para siswa menggambar ayam sesuai dengan imajinasinya masing-masing. Semua siswa segera menggambar ayam. Demikian juga dengan aku. Aku berusaha keras menggambar ayam dengan imajinasiku sendiri. Ku gambar ayam dengan semampuku lengkap dengan bulu-bulu ayam yang lebat. Walau aku memang tak berbakat menggambar, aku berusaha semaksimal mungkin menggambar walau hasilnya di mata orang lain mungkin aneh. Setelah selesai, hasil pekerjaan siswa dikumpulkan untuk dinilai guru.
Malamnya saat pulang dari shalat Isya' berjamaah di masjid, Mia kecil memberikan surat kecil titipan dari Nano kecil. Setelah sampai rumah, dengan sumringah segera ku buka surat kecil itu.
“Wik, gambar ayammu tadi siang di sekolah kok bersisik?”,itulah di antara isi surat-surat kecil dari Arif Fanani Si Nano kecil.
“Ih, itu bukan sisik, tapi bulu tauuu”, jawabku dalam hati sebagai Wiwik Rini Hermanto Si Rini kecil dengan nada kesal tapi gemas dan bahagia.
BERSAMBUNG
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Pasti niatnya gambar buku, tapi setelah dilihat jadi sisik, heee