#tantanganGurusiana ke-4
SUBUH DI KIARA CONDONG
Subuh di Kiara condong
Saat dingin menyergap tubuh lelah
Kuda besi membelah keremangan
Memacu speedometer membawa terbang
Subuh di Kiara condong
Mengejar jadwal kereta yang siap berangkat
Pukul enam tepat tak mungkin ditawar
Atau waktu sedikit terbuang
Subuh di Kiaracondong
Tertegun dalam sesal
Pada tumpukan kendaraan yang tak bisa melenggang
Karena jalan tak lagi lengang
Subuh di Kiaracondong
Termangu pada barisan pedagang
Yang tumpah ke tengah jalanan
Berbaur dengan pejalan yang menawar dagangan
Berlalulah kereta
Pergilah
Biarkan aku menikmati subuh di Kiaracondong
Terpaku diatas kuda besi yang melintang
Subuh di Kiaracondong
Asik menatap puluhan pedagang
Becumbu dengan kehidupan
Meraup rupiah demi rupiah untuk dibawa pulang
Subuh di Kiaracondong
Menuliskan beberapa catatan
Tentang kerja keras dan kebahagiaan
Pada setiap jalan perjuangan
Subuh di Kiaracondong
Merayap pelan-pelan
Melalui wajah-wajah yang puas kupandang
Meninggalkan sebaris kenangan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang indah dengan diksi dan rangkaian kata nan sendu. Gambaran kehidupan yang harus dijalani dan hal diamatinya menjadi kenangan indah.