Cantik
Maya memang dikenal sebagai siswi yang cantik disekolahku. Bentuknya tinggi dengan bobot yang pantas, rambut panjang lebat hitam agak sedikit bergelombang, matanya jernih dengan tatapan tajam, deretan bulu alisnya rapi menarik, kulitnya bersih sawo matang. Penampilannya sederhana namun anggun.
Manusia dengan potongan seperti Maya banyak disekolahku. Bukan satu dua lagi tapi bertebaran. Tapi mengapa Maya dikatakan cantik diantara kecantikan lain yang menjulang berpuluh-puluh kali darinya?
Jika nilai Maya 8, maka mereka mereka yang bertebaran bisa mendapat nilai 9 bahkan 9.8, sungguh luar biasa sebagai takaran sebuah kecantikan bukan?
Mengapa Maya?
Mengapa harus dia?
Siapa yang bertanya? Eh bukan aku! Ini hanya pertanyaan titipan dari manusia yang merasa memiliki nilai kecantikan lebih tinggi dari Maya.
Jujur saja aku dibayar untuk tahu alasannya.
Semangkok mie bakso ceker , komplit dengan pangsit goreng dan jamur kancing tak lupa segelas es teh dingin. Lumayan bukan bayaranku siang ini?
Setelah bertanya kepada sepuluh orang siswa. Ya! aku putuskan sepuluh orang responden saja sebagai perwakilan dari setiap kelas, bukan karena alasan ilmiah, tapi agar cepat saja karena aku biasanya membutuhkan waktu seperempat jam dari waktu istirahat tiga puluh menit ini untuk menginvestigasi para responden.
Kesimpulan yang ku dapat adalah sebanyak 20% menilai bahwa rambut Maya indah dan alami tanpa ada sihir dari salon kecantikan, 40% responden menilai bahwa Maya pantas dikatakan cantik karena lisan dan perilakunya yang santun, sisanya 40% menilai bahwa menjadi cantik adalah tetap membiarkan kulitmu apa adanya tanpa butuh bantuan sihir pemutih - seperti yang sedang menjadi tren saat ini dengan jargon " dijamin putih, glowing permanen setelah pemakaian satu minggu!".
Ah perempuan jangan mau ditipu! Itu hanya sebuah cara untuk memasarkan produk saja. Sebuah strategi marketing di negara tropis agar perempuan kita mendapatkan warna kulit seperti perempuan subtropis. Amankah? Aku tidak begitu yakin.
Padahal sudah dijelaskan saat pelajaran Biologi , lingkungan geografi mempengaruhi warna kulit manusia karena? Kalian pasti tahu! Kalau tidak, mungkin saat itu kalian tertidur atau sedang bolos.
Hasil wawancaraku sudah tersaji. Saatnya diserahkan pada si bos, Rania anak kelas 2 C. Si cantik yang terlalu buta dan iri pada siapapun yang dirasa lebih darinya. Kasian!
Padahal kamu cantik dengan modelmu. Hanya perlu digembleng saja hati dan perilakumu itu.
Sekarang hanya tinggal menunggu upahku tersaji. Mie kang Mamang memang luar biasa enak. Apalagi dinikmati sebagai hadiah sebuah omong kosong atas keingintahuan dan rasa iri hati Rania saja.
Terserahlah aku tak peduli!
Yang penting aku bisa menghemat uang jajan lagi. Besok tinggal memanasi Dena anak 2 F. Dengar dengar dia tidak menyukai kecantikan Rania.
Seperti itu setiap hari. Maka targetku satu bulan ini akan tercapai dari tabungan uang jajan. Membeli sepatu.
Sebelum sepatu lamaku semakin tersenyum lebar memamerkan kaos kakiku yang seputih gigi bleki dirumah.
Sumber gambar https://www.instagram.com/p/CHMVLsgBBWR/?igshid=1l0igx0s14cau
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar