Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Guru Dalam Memilih Model Pembelajaran Matematika
Pada prinsipnya, setiap model pembelajaran itu baik, namun bisa lebih efektif lagi jika model pembelajaran itu tepat digunakan pada suatu proses kegiatan pembelajaran. Oleh sebab itu, setiap guru harus bisa memilih model pembelajaran yang tepat dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Tidak mudah untuk dapat memilih model pembelajaran yang tepat, ada beberapa faktor yang mempengaruhi guru dalam memilih model pembelajaran matematika, diantaranya :
1. Materi ajar
Tidak setiap materi dalam pelajaran matematika dapat mudah menggunakan semua model pembelajaran. Ada beberapa materi yang sulit untuk menggunakan suatu model pembelajaran, sehingga hasilnya kurang efektif dan tujuan pembelajaran pun kurang tercapai. Contohnya :
Materi ‘Pangkat Tak Sebenarnya’ khususnya pada ‘Bentuk Akar’ sangat sulit jika menggunakan metode pembelajaran kontektual, mungkin lebih efektif menggunakan metode ceramah. Begitupun materi ‘Statistika’ sangat sulit jika menggunakan metode penemuan terbimbing khususnya mengunakan pendekatan deduktif.
Akan tetapi ada materi yang sangat mudah jika menggunakan suatu metode pembelajaran, sehingga hasilnya efektif dan tujuan pembelajaran pun dapat tercapai. Contohnya :
Materi ‘Bangun Ruang’ , baik ‘Sisi Datar’ maupun ‘Sisi Lengkung’ , sangat mudah jika menggunakan metode kooperatif, metode penemuan terbimbing bahkan bisa juga dengan metode pembelajaran kontekstual. Begitupun pada materi ‘Lingkaran’ dengan metode pembelajaran kontekstual lebih mudah digunakan sehingga hasilnya efektif.
Masih banyak lagi materi ajar yang dapat menggunakan suatu model pembelajaran tapi sangat sulit jika menggunakan metode pembelajaran yang lainnya.
Itu artinya materi ajar sangat berpengaruh dalam pemilihan model pembelajaran.
2. Karakteristik peserta didik
Sebagai seorang guru, sebelumnya harus mengetahui dahulu karakteristik peserta didik pada perkembangan anak usia SMP secara umum. Jika sudah mengetahui karakteristik peserta didik secara umum, maka pemilihan model bisa disesuaikan dengan karakteristik peserta didik yang akan kita ajar.
Kadang kala, seorang guru sangat sulit menggunakan suatu model pembelajaran pada semua peserta didik ( tiap kelas). Antara kelas yang satu dengan yang lainnya bisa saja berbeda dalam menggunakan model pembelajaran, itu tergantung dari karakteristik peserta didik itu sendiri. Meskipun secara umum karakteristik peserta didik seusia anak SMP memiliki ciri yang sama, akan tetapi bisa saja ada perbedaannya.
Contohnya :
Jika peserta didik mempunyai karakteristik “aktivitas kelompok” nya tinggi, maka sudah pasti sangat tepat jika menggunakan model pembelajaran kooperatif. Akan tetapi jika sebaliknya, peserta didiknya sangat pasif berkelompok (individual), mungkin lebih tepat menggunakan metode ceramah.
Jika peserta didik mempunyai karakteristik “keinginan mencoba segala sesuatu” yang menonjol, maka mungkin lebih tepat menggunakan model pembelajaran Problem Solving atau model pembelajaran Penemuan terbimbing, karena mereka akan terus mencoba yang mereka belum ketahui.
Jika peserta didik mempunyai perkembangan kognitifnya yang muncul dalam “pemahaman, pengetahuan dan ketrampilan berpikir”, maka akan lebih tepat apabila menggunakan model pembelajaran matematika realistik atau model pembelajaran kontekstual.
Dengan demikian karakteristik peserta didik berperan dalam pemilihan model pembelajaran.
3. Kemampuan guru
Tidak sedikit guru dalam proses pembelajaran hanya menggunakan satu model pembelajaran saja. Bahkan hanya itu dan itu saja model pembelajaran yang digunakannya. Apa saja materi ajarnya? siapa saja peserta didiknya? Model pembelajaran tetap itu juga. Kenapa bisa begitu?
Mungkin banyak guru yang mengetahui bahkan memahami model-model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran, namun hanya sedikit yang sering menggunakannya.
Tidak dipungkiri kebanyakan guru hanya menggunakan model pembelajaran yang mudah dan simple untuk digunakan, biasanya hanya model ceramah yang sering digunakannya. Memang banyak faktor kenapa itu terjadi, namun yang jelas tergantung kemampuan guru itu sendiri.
Itu disebabnya kemampuan guru dalam menggunakan model pembelajaran sangat berpengaruh dalam pemilihan model pembelajaran
4. Fasilitas
Meskipun fasilitas tidak begitu berpengaruh dalam pemilihan model pembelajaran, namun apabila sangat dibutuhkan bisa saja menjadi faktor dalam pemilihan model pembelajaran.
Contohnya :
Dalam model pembelajaran kooperatif, fasilitas yang harus disiapkan adalah meja dan kursi yang mudah untuk dipindah-pindahkan, karena posisi tempat duduk harus saling berhadapan antar tiap anggota kelompok supaya mudah dalam berkomunikasi.
Begitupun dalam model pembelajaran matematik realistic ataupun model pembelajaran kontekstual, lebih efektif jika menggunakan alat peraga. Meskipun alat peraga bisa dibuat atau disediakan oleh peserta didik jika fasilitas di sekolah kurang lengkap.
Namun demikian, fasilitas juga dapat mempengaruhi guru dalam memilih suatu model pembelajaran.
Itulah faktor-faktor yang mempengaruhi guru dalam memilih model pembelajaran matematika. Jika digolongkan maka ada dua faktor, yakni faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar guru diantaranya materi ajar, karakteristik peserta didik dan fasilitas, dan faktor internal yaitu faktor dari dalam guru itu sendiri diantaranya kemampuan guru.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren Pak Ulasannya, salam kenal
trmksh, salam kenal kembali bu