Dalam paradigma IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) yg sedang digencarkan oleh pemerintah, pembelajaran itu haruslah berpusat pada anak yang artinya berpusat pada kebutuhan, minat, bakat dan kemampuan siswa, sehingga pembelajaran akan menjadi sangat bermakna. Guru hanya sebagai fasilitator, sehingga yg lebih banyak aktif adalah siswa.

Oleh sebab itu, sebelum melaksanakan pembelajaran maka guru dituntut untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan oleh siswa diantaranya dalam gaya belajar dan latarbelakangnya. Guru juga harus tahu minat dan bakat siswa sehingga tidak terlalu dipaksakan terhadap sesuatu materi atau produk yg tidak dikuasainya, tapi lebih mengembangkan dan memperdalam apa yang siswa punya. Selain itu guru pun harus paham terhadap kemampuan dasar yg dimiliki siswa sehingga memulai langkah awal pembelajaran berdasarkan kemampuan dasar tersebut. Semua itu dapat diperoleh dengan melakukan asesmen diagnosa terlebih dahulu.

Begitupun dengan pemerintah dalam dunia pendidikan, seharusnya lebih berpusat pada guru atau sekolah yang artinya berpusat pada kebutuhan, minat, bakat dan kemampuan guru/sekolah. Sebelum mengeluarkan suatu kebijakan, seharusnya mengetahui terlebih dahulu kebutuhan dari guru, misalnya terkait honor/tunjangan, apakah semua guru sudah mendapatkan sesuai dengan yg diharapkan agar mereka bisa mengabdi dengan tenang dan nyaman? Lihat juga minat dan bakat dengan ketersesuaian antara linearitas mapel yang diampunya. Atau tinjau kemampuan yang dimiliki oleh guru/sekolah, apakah semuanya mampu mengikuti kebijakan tersebut? Semua itu bisa diperoleh melalui analisis diagnosa terlebih dahulu. Namun apakah itu pernah dilakukan? atau belum diwacanakan sama sekali? atau sudah punya hasilnya hanya sulit untuk dieksekusi? Atau hal seperti itu diabaikan?

Mudah²n kita bisa terus berbenah dan memperbaiki diri dengan melakukan analisis terlebih dahulu. Dan semoga dengan melakukan itu semua dapat menghasilkan sesuai tepat sasaran. Amin yra.

Wallohu a'lam bishowab.