Ada beberapa tipe yg biasa dilakukan orangtua dalam mendidik anaknya. Ada yg memberikan kebebasan kepada anaknya utk melakukan apapun, mereka tdk pernah disuruh, dilarang ataupun dimarahi meskipun berbuat kekeliruan bahkan selalu dibelanya dengan alasan karena rasa kasih sayang. Ada yg diberikan dengan segala aturan yg boleh dilakukan termasuk dengan larangannya, sehingga apabila melanggar sudah barang tentu ada konsekuensinya. Ada pula yg penuh dengan tuntutan yg harus dikerjakan yg mengakibatkan anak penuh tekananan dan sering kena semprot apabila melakukan kesalahan sehingga anak terlihat kaku karena takut melakukan hal yg keliru.

Begitupun dengan tipe yg biasa dilakukan oleh guru di kelas. Ada yg dianggap galak karena selalu menghukum apabila siswanya melakukan kesalahan, sering marah jika ada pekerjaan yg tdk selesai bahkan tdk boleh bercanda dan harus duduk rapih ketika sedang belajar. Ini mungkin banyak terjadi dimasa dulu oleh guru² kita dikala itu. Kedisiplinan, tegas dan kerja keras yg menjadi alasan itu semua. Hasilnya pun adalah dengan terbentuknya generasi yg menjadi penerus pendidik² sekarang.

Seiring berjalannya waktu, sudah tidak tampak lagi yg seperti itu. Selain karena adanya pihak yg selalu memperkarakan juga banyaknya penemuan pengetahuan baru terkait hal tsb. Konon katanya, khususnya pada anak usia jenjang rendah, mereka akan sulit menerima pelajaran dalam keadaan suasana hati yang tdk menyenangkan atau ketika ada tekanan diantaranya karena dimarahi atau sekedar diomeli. Otak mereka akan tertutup sehingga apapun yg di berikan tidak akan pernah masuk. Oleh sebab itu, agar semua pelajaran dpt diterima dengan baik maka usahakanlah kondisi otak mereka dalam keadaan terbuka.

Mudah²n kita bisa mengendalikan agar tidak menyebabkan anak² tertekan. Dan semoga anak² kita bisa menerima semua nasehat dan pelajaran dari kita. Amin yra.

Wallohu a'lam bishowab.