Disaat seorang pria ingin mendptkn wanita utk dijadikan pendamping hidupnya, maka segala cara akan ia lakukan. Semua kemampuan dikerahkan agar tujuannya tercapai. Ada yang ingin selalu menunjukkan perbuatan terbaiknya, ada yang pura² baik, ada yg menggunakan kekuasaan dengan memaksa agar menerimanya, ada yang menggelontorkan uang utk membeli segalanya, ada juga yang memberikan perhatian dan support sehingga enak utk diajak berkomunikasi.

Bahkan ada juga yg menggunakan cara² diluar nalar atau ilmu ghoib. Namun dari semua itu, cara yg mana yg tepat tergantung dari diri masing². Yang jelas, yg lebih baik adalah jika semuanya berjalan dgn baik, tercapai dengan baik dan tdk terjadi hal² yg buruk setelahnya.

Begitupun dengan seseorang yang ingin menjadi pemimpin atau pertama kali menjadi pemimpin termasuk di sekolah. Pendekatan yang dilakukan terhadap bawahannya berbeda². Bisa dengan memberikan tauladan contoh perbuatan terbaiknya, bisa dengan segala macam pencitraan, bisa dengan kekuasaannya bertindak sewenang² tanpa memperhatikan psikologi bawahannya, bisa dengan finansial menutupi segala kekurangannya atau bisa juga dengan berbaur dan bergaul memberikan perhatian dan saling dukung demi kebersamaan. Semua itu akan berdampak, baik kepada wibawa pemimpin itu sendiri, keharmonisan antara pemimpin dan bawahan serta ketercapaian tujuannya. Yang paling baik diantaranya adalah apabila tujuan tercapai dan diantara mereka bahagia dalam menjalaninya. Namun tidak jarang ada yang berakhir dengan keretakan silaturahmi, saling dendam

hingga bermusuhan, tidak menghormati bahkan saling menjelekkan setelahnya.

Ini juga bisa saja terjadi antara guru dengan peserta didiknya di sekolah. Tergantung dari karakter guru dan cara mana yang akan digunakan demi terlaksananya pembelajaran yang baik.

Mudah²n kita dapat memilih cara yang terbaik utk mencapai tujuan dengan selalu menjaga silaturahmi kebersamaan. Dan semoga dengan itu semua kita mendapatkan keridloan dan keberkahan dari Allah SWT. Amin yra.

Wallohu a'lam bishowab.