Tony subawanto

Masih terus belajar untuk bisa menulis dengan baik....

Selengkapnya
Navigasi Web

100 PERSEN BUKAN GURU NGGAPLEKI

#Tantangan hari ke-79

#TantanganGurusina365

100 PERSEN BUKAN GURU “NGGAPLEKI”

“Your talent determines what you can do. Your motivation determines how much you’re willing to do. Your attitude determines how well you do it.”

- Lou Holtz -

Meminjam istilah yang dipopulerkan oleh bunda Istiqomah tentang “guru nggapleki”, rasanya pas banget jika saya anologikan tulisan ini dengan tema “berani mengajar, siap belajar”. Bukannya tanpa alasan bahwa guru nggapleki yang disebutkan beliau memiliki ciri-ciri yang salah satunya yaitu “malas mengajar dan juga tidak siap belajar”. Sungguh ironis dengan sosok guru ideal yang berani mengajar dan siap belajar.

Nah, agar supaya tidak menjadi guru nggapleki diperlukan sebuah sistem yang menjamin 100 persen menjadi bukan guru nggapleki. Sistem tersebut memastikan bahwa seorang guru harus memiliki portofolio dan mampu menunjukkan perubahan kinerja setiap tahun kepada kepala sekolah. Jika seorang guru tidak mampu menunjukkan portofolionya maka seorang guru tidak layak untuk mengajar di kelas dan layak diberi sangsi sosial atau dimutasi ke bagian yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar. Jika sistem ini dipraktekkan, maka dijamin 100% berhasil.

Berikut beberapa langkah prosedur pelaksanaan sistem portofolio yang dapat diterapkan oleh sekolah kepada para guru agar tidak menjadi guru nggapleki:

1. Tanamkan sikap positif pada para guru dengan memahami moto “CEPAT” agar termotivasi untuk menjadi guru terbaik bagi para murid yang dididiknya. Moto C-E-P-A-T kepanjangan dari C=creative=Kreatif adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada; E=empathy=Empati adalah kemampuan dengan berbagai definisi yang berbeda yang mencakup spektrum yang luas, berkisar pada orang lain yang menciptakan keinginan untuk menolong sesama, mengalami emosi yang serupa dengan emosi orang lain, mengetahui apa yang orang lain rasakan dan pikirkan, mengaburkan garis antara diri dan orang; P=passion=Passion adalah sesuatu yang tidak pernah kita bosan untuk melakukannya. Passion adalah segala hal yang kita korbankan untuk mencapai suatu tujuan; A=active=Aktif adalah istilah umum yang merujuk kepada sesuatu yang sedang dan dapat bergerak, bekerja, atau menjalankan fungsinya; T=trust=jujur adalah suatu sikap yang lurus hati, menyatakan yang sebenar-benarnya tidak berbohong atau berkata hal-hal yang menyalahi apa yang terjadi (fakta). Jujur juga bisa bermakna kesesuaian antara niat dengan ucapan dan perbuatan seseorang.

2. Mendorong para guru senantiasa belajar untuk memperbaharui pengetahuan dan ketrampilan mengajar melalui seminar atau workshop baik daring maupun non daring. Selanjutnya, bukti dari keikutsertaan dalam kegiatan yang berupa sertifikat harus ditunjukkan dalam potofolionya setiap tahun. Setiap portofolio yang dicapai diberikan nilai sesuai tingkatannya dan mempengaruhi apraisal kinerjanya.

3. Diberikan reward bagi guru yang memiliki kinerja baik yang dapat dilihat salah satunya dari pengumpulan portofolionya dan pemberian konsekwensi bagi guru yang memiliki kinerja buruk yang tidak mampu menunjukkan potofolionya.

Dengan melakukan 3 langkah di atas maka diharapkan para guru akan menjadi guru ideal di masa mendatang. Dan insyallah, dijamin 100 persen berhasil! I

Salam literasi

Tentang Penulis :

Tony Subawanto adalah penulis kelahiran Blitar, 14 maret 1978. Disela-sela kesibukannya sebagai kepala sekolah di SDIT Tunas Islam Global Cileungsi Bogor, ia menempuh pendidikan S2 Magister Pendidikan Dasar di Universitas Terbuka dan lulus dengan pujian tahun 2018. Selain hobi membaca dan berorganisasi, ia juga gemar berolah raga beladiri.

Selama menjabat sekolah kepala sekolah, ia aktif di berbagai organisasi seperti PGRI, K3S ,JSIT, Forum Komunikasi Sekolah Islam dan juga mengajar kelas Pengobatan Klasik Thibbun Nabawi di Takhassus Al Barkah. Selain itu, ia juga aktif mengikuti seminar dan workshop dalam jaringan (Daring) maupun In House Training (IHT) yang diselenggarakan oleh Seameo-Seamolec serta menulis artikel. Karya buku tunggalnya berjudul “Cara Praktis Hafal Alquran dengan Memanfaatkan Media Digital di Sekolah” dan Tiga buah buku antologi berjudul “Jalan Terang Guru Pemenang”, “Satu Derap Seribu Giat - Guru Penggerak Menjawab” & “Pelangi Jiwa”.

Penulis dapat dihubungi melalui E-mail : [email protected] atau Whatssap pada nomor : 085694953579.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa

05 Jul
Balas

terimakasih

05 Jul



search

New Post