INTERTAINMENT ASIAN GAMES AROMA PILPRES

Topan Aribowo Soesanto

Asian games ajang event olah raga terbesar di Asian Games, sebanyak 45 negara akan memperebutkan 4.000 lebih mendali dari 40 cabang olah raga. Suasana meriah, menggelegar penuh dengan suasana semangat sesuai dengan tag line Asian games kali ini ‘’Energy of Asia’’ . Taburan kembang api, permainan cahaya dan koreografi yang memukau dengan setting panggung yang sangat luar biasa mengambarkan keindahan alam indonesia. Ditata menyerupai gunung, laut dan pesawahan gambaran orisinalitas geografis dari indonesia

Sebanayak 16 ribu atlet dan official akan beredar diseluruh Jakarta dan Palembang.dua kota dimana pergelaran terbesar itu di gelar tempat dimana sebagian lomba berlangsung. Meriah dan penuh rasa kreatifitas yang tinggi dalam mengkonsep acara yang tentunya Indonesia bakal dikenang. Tumpah ruah segala kesan itu menjadi penyemangat kebangsaan , nasionalisme yang akan di abadikan di media arus utama juga media sosial. Banyak cerita dan warna dalam setiap moment yang dikenang.

Kreatifitas dan Elemen pendukung dalam sebuah pertunjukan atau suatu pagelaran tentunya, ada sebuah konsep yang menarik penuh dengan rasa kretifitas dalam mengemas setiap detail item acara.di setting sedemikian rupa sehingga membentuk suatu atmosfer yang di inginkan mulai dari lighting,latar visual, stage level, floor, instalasi, visual lainya sehingga sebuah pertujukan selevel opening ceremony Asian Games begitu meriah memberikan move yang luar biasa baik secara viusal grafis dan framing, terlebih aktor utama dalam pembukaan kali ini nomor satu di indonesia, dengan short movie sedikit action dan sedikit menghibur, di saat adegan dimana presiden berhenti di zebra croos penyebrangan, lewatlah anak bertubuh gempal berseragam pramuka dengan mimik kaget.. disambut senyum polos presiden. memberikan pengaruh bagi para penikmatnya. banyak nuansa entertainment.

Di tahun sekarang kita memperingati dua momen besar. Hari lahir bangsa indonesia yang selalu kita peringati kita sebagai hari kemerdekaan bangsa indonesia dan momen ditunjuknya indonesia sebagai penyelengara Asian Games, ajang olah raga terbesar asia yang dilksanakan di Jakarta dan Palembang .Sebelumnya pada tahun 1962 indonesia pernah menjadi tuan rumah tepatnya pada , 24 Agustus – 4 September yang bertempat dijakarta dan kali ini pada 18 Agustus - 2 September , indonesia ditunjuk kembali oleh federasi Asian Games untuk mengelar kembali perhelatan akbar itu yang bertempat di dua kota Jakarta dan Palembang. Asian Games kali terjadi di tahun politik tentunya ini bukan soal rasa dari setiap pertandingan setiap cabang olah raga yang berlangsung yang menjadi perhatian publik khalayak ramai, bisa menjadi komoditas di media sosial yang kemudian berlanjut menjadi isu politik. Terlebih daripada semua itu adalah sebuah prestasi dari setiap cabang olah raga selalu dikedepankan dengan dikumandangkannya lagu kebangsaan, di arena pertandingan. Dedikasi dan segala upaya dikrahkan utnuk mensukseskan perhelatan akbar ini. Menjadi moment yang senantiasa terkenang dari tahun ke tahun. Jangan sampai alunan lagu Kebangsaan Indonesia Raya hanya sekedar seremonial sesaat tidak membekas dan lagu Meraih Bintannya Via Valen pun menghilang begitu saja. Pengalungan mendali emas dan berkobarnya nasionalisme yang mungkin saat ini kita rasakan ketika di babak final atau momen pertandingan sepak bola saja kini itu semua, menjadi haru biru dalam satu bendera merah putih.

Mari kita ini jadikan sebagai moment dimana indonesia bisa berprestasi sumbangsih pada negara baik nasional maupun mendunia. Sebagai pemersatu dalam sebuah hasil kreatifitas yang mungkin terkadang sedikit ‘’nakal’’ dalam memberikan sebuah pertunjukan dalam pergelaran olah raga ini.