Topan Aribowo

Penggiat Pencinta Alam dan Tukang Motret Keliling yang tak sengaja menjadi GURU ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kartini :  Konde, Gadget dan Baju Daster

Kartini : Konde, Gadget dan Baju Daster

Kartini : Konde, Gadget dan Baju Daster Topan Aribowo Soesanto SMA Terpadu Al-qudwah Kartini berjuang bukan dengan fisik tapi intelektual, bagaimana ia memiliki pikiran dan gagasan yang sangat maju di zamannya, ditulis ke dalam surat-suratnya yang membawa perubahan besar buat perempuan Indonesia.-Gita Gutawa . Refleksi dari sebuah jati diri permpuan yang ingin ‘’diakui’’ ditengah perhelatan polemik politik perang saat itu. Geliat cerita yang bukan roman picisan sedang dirangkai satu per satu dari pengalaman jiwa pribadi yang tangguh. Romansa elegi perempuan di bulan april adalah dimana seorang perempuan yang oleh presiden Ir Soekarno disematkan sebagai pahlawan pada tanggal 2 Mei 1964. Sebuah gelar pahlawan nasional yang merubah persfektif kita terhadap peran perempuan, merubah stigma hawa dalam kebodohan dan keterpurukan peran dalam komutitas sosialnya. Jejak kartini merupakan simbol ‘’gagahnya’’ sosok permpuan yang berjuang memperjuangkan hak atas peran perempuan yang bisa juga berperan aktif dalam perjuangan khususnya perempuan. Jejak sosok Raden ajeng kartini yang lahir pada tanggal 21 April 1987 dari keturunan bupati jepara, ayahnya bernama Raden Mas Adipati Ario Sosrorinigrat , sementara ibunya M. A merupakan keturunan tokoh agama di jepara yang di segani saat itu . Terlahir dari keluarga bagsawan tentu hidupnya berkecukupan secara materi sampai beerhasil menyelesaikan pendidikannya di Europese Lagere School (ELS) sangat fasih berbahasa belanda. Sehingga beliau merasa sanggup mengikuti dan mengambil sekolah ke jejang yang lebih tinggi. Menyamakan peran dan haknya sebagai perempuan sama dalam arti bukan fitrah ( kedudukannya) ini lah yang ,menjadi landasan pergerakan ini, hak mendapatkan pendidikan yang tinggi bukan hanya bergelar istri yang ‘’berdaster’’ sibuk dengan pekerjaan cuci piring dan memasak di dapur saja .lebih dari itu permpuan bisa memberikan sumbangsih dalam pergerakan pembangunan ini. Persepsi inilah yang ditentang keras oleh kartini , perempuan hanya sekedar’’ berdaster’’ beliau tidak menentang kodrat dan peran perempuan yang harus tampil prima didapur dan pekerjaan rumah lainnya, tetapi lebih dari itu perempuan harus bisa mendapatkan pendidikan yang tinggi memberikan banyak ruang peran dan pergerakan yang setara dengan laki – laki tanpa menghilangkan fitrahnya sebagai perempuan. Inilah akhirnya menjadi jargon yang dikenal dengan emansipasi. Pada zamannya, kartini muda banyak menemukan kaum perempuan tertindas haknya ditengah kehidupannya yang ‘’glamor’’ sebagai anak bagsawan. Tetapi dengan begitu kartini tidak bisa tidur pulas dan bahagia dengan itu semua. Dengan aktifivitas korespodensinya dengan perempuan eropa, disaat ia tertekan justru membuka ide dan gagasan tentang bagaimana ia seharusnya bertindak. Habis gelap ,terbitlah terang merupakan hasil dari kumpulan kisah perjuangan dengan para sahabat perempuan di eropa tepatnya belanda sana yang kini menjadi qoute perjuangan kaum perempuan. Kartini seratus tahun yang lalu banyak meninggalkan jejak sejarah pembuka pembaharuan baru bagi kaum perempuan untuk masa kini. Sebuah cerita romatisme sosok anggun yang tak lepas dari kebaya dan konde. Dengan cerdas mengoyak tirani keterbelengguan perempuan dalam kekangan zaman yang tak berpihak pada kaumnya. Hingga akhirnya timbullah kartini – kartini modern bermunculan. Dizaman sekarang yang serba maju dan semakin pesat memberikan pola tersendiri bagi kaum perempuan dalam bergerak dan berekspresi dengan jejaring internet yang serba cepat. Kartini modern menjelma berbagai cara dan rupa dalam memberikan kontribusi dan peran sertanya dalam bergerak. Jika kartini muda berkorespodensi melalui surat dengan sahabat nya dibelanda. Mungkin kartini modern berbalas surat atau pesan melalui internet.seolah jarak terasa dekat seperti selemparan sandal gagasan dan ide itu bisa muncul bertebaran, geliat perubahan itu pun tumbuh. Bukan berkonde dan kebaya yang anggun, yang beberapa pekan kemarin hangat dibicarakan perihal ‘ konde’’ padahal dari sisi kearifan lokal konde identitas dari indonesia sendiri dan merupakan bagian dari gaya berbusana untuk tampil anggun bukan sebaliknya konde di politisasi sebagai simbol yang menyamaikan sakralnya dengan ketuhanan agama tertentu. Gadget, konde dan baju daster merupakan tiga item yang mungkin yang tidak lepas dari perempuan saat – saat ini terasa kental sekali. Kartini masa kini adalah kartini yang bisa menginspirasi perempuan lain untuk senantiasa memperjuangkan segala daya dan upaya untuk kemaslahatan kaum perempuan seperti dalam filosopi baju daster yang membawa kebebasan dan kenyamanan. Karena daster layaknya kaos oblong longgar yang memberikan rasa nyaman dan bebas pada sipemakainya. Begitupun dengan hak dan sumbangsih perempuan pada zaman sekarang ini dengan kemajuan teknologi pada saat seolah menjadi ruang kegelisahan untuk berbagi dan berkontribusi dan tidak sedikit pula aspirasi itu terkadang disalah artikan yang pada akhirnya menjadi ‘’tersangka’’ hasil dari penyampaian aspirasinya itu.padahal suara minor itu adalah bentuk dari rasa memiliki dan peduli terhadap bangsanya. Dengan ikut berparisipasinya kaum perempuan diruang publik dalam sebuah kontek sosial kini menghilangkan stigma perempuan lemah tidak ada pembatasan yang membelengu. Era sekarang ini harus menjadi momen filosopi baju daster, lahan pembebasan dan kenyamanan dalam mengekspresikan segala ide dan gagasannya yang terbalut anggun kebaya dan konde anggun seperti sosok kartini. Tanpa menghilangkan kodrat dan fitrahnya sebagai perempuan yang multi peran baik dirumah maupun dalam lingkungan sosialnya. Tentu ini akan memberikan dampak yang luar biasa ketika emansipasi berbanding lurus dengan fitrahnya. Semoga setiap jejak kartini memberikan ruang baru untuk kartini zaman modern saat ini untuk lebih hebat lagi dari kartini sebelumnya. Mengerakkan segala potensi di setiap bidangnya masing – masing. Jadilah kartini yang anggun dan cerdas dengan konde dan kebayanya dan gemgamlah dunia dengan kecanggihan teknologi ( gadget ) bergeraklah seluwes filosopi baju daster yang memberikan kenyamanan bagi keluarga dan lingkungan.Yang guru jadilah guru yang bisa meresap pada setiap anak didiknya, yang ibu rumah tangga jadilah ibu rumah tangga yang profesional dan manajerial rumah paling handal walaupun berdaster ria. Yang Kartini muda jadilah motor pengerak perubahan melalui setiap media yang ada. Memaksimalkan jejaring internet untuk berbagi motivasi bukan sebaliknya.’’Habis Kuota,Terbitlah galau’’. Selamat hari kartini berbakti untuk negeri.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post