PSEUDO
PSEUDO
Simaris oleh: Tosfayana Mawardi
#Tagur 736
#Tagur 78-2022
Lembar-lembar kosong
Yang mencabik-cabik waktu
.
Langit murung membaca warna nurani
Warna-warni bisu dan tuli
.
Warna yang gagal terbaca penghuni bumi
.
Dangau Literasi-Payakumbuh, 19 Maret 2022
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Simaris nya keren
Terima kasih selalu apresiasinya Bu Rismala. Salam puisi
Mantap puisinya Pak
Suliiiit... Tidak terbaca, tak mampu mengungkap makna. ___Simaris berkarakter kuat.
Terima kash selalu sahabatku Bpk Khoirul Jamal. Barakallah
Wau kereeennn simaris Pak Tosfayana...sukaaa sekaliii...Sampai langitnya murung membaca warna nurani ....sehat n sukses sll nggih Pqk
Kereeeen..kapan bisa seperti ini ya.salam sukses pak Tos..
Where there is a will, there is a way Buk Eva. Salam semangat puisi :)