SEPANJANG JALAN LAGU KENANGAN

Oleh: Tosfayana Mawardi  

#Tagur 684   

#Tagur 28-2022   

.

Tahun ini tahun ketiga saya mengajar di SMPN 8 Payakumbuh. Sekolah ini adalah sekolah ke-7 tempat pengabdian buat anak bangsa setelah berkelana sejak di pulau Jawa hingga beberapa sekolah di Kabupaten Padang Pariaman.  Baru satu tahun merasakan suka duka mengajar, langsung dihadapkan pada kondisi daring karena wabah corona.  

Mengakhiri tahun 2021, sekalian menyambut awal semester genap Tahun Pelajaran 2021-2022, kami guru-guru mengadakan acara darmawisata ke Pulau Mandeh Pesisir Selatan. Kami menaiki bus 30 seat full music karaoke Youtube sepanjang jalan kenangan dari bluetooth Pak Sopir. Tentunya kami harus menyanyikan lagu apa saja yang diputar dan berganti secara otomatis. Sopir 2 sekalian operator dan merangkap kenek/stokar baru naik nanti di Kota Padang.

Pertama mic dipegang salah seorang guru muda. Music yang sedang berjalan berjudul Widuri. Tidak semua ketukan nada terkuasai oleh guru tersebut. Bagi saya yang sudah berumur setengah abad tentunya lagu ini adalah makanan  penuh gizi dan nutrisi.  

Ketika mic diserahkan pada saya, lirik lagu langsung ke reff. Saya dapat menyelesaikan lagu tersebut tanpa salah masuk hingga ending. Lagu pun berpindah ke judul Mengapa Harus Jumpa, tembangnya D’Lloyd, lalu lari ke lagu Seberkas Sinar, tembangnya Raden Rara Nike Ratnadilla yang populer dengan nama Nike Ardila. Seorang penyanyi muda Asal Bandung yang meninggal karena kecelakaan mobil subuh hari. Saya melihat persis mobilnya setelah menabrak pagar di Jl RE Martadinata yang saya lewati setiap pergi kuliah dari arah Cicaheum. Di dalam Mobil Civic berwarna biru metalik itu lah Nike menghembuskan napas terakhirnya karna kecelakaan tunggal.  

To be continued ...  

Dangau Literasi-Payakumbuh, 28 Januari 2022