Tri Agus Prasetijo

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Sungkem Kagem Ibu

Sungkem Kagem Ibu

Darah seni yang mengalir di tubuhku tidak bisa disangkal lagi pastilah datang dari Ibuku. Aku bisa memainkan beberapa instrumen alat musik meskipun tidak bisa dibilang mahir. Dan juga aku bisa bernyanyi dengan suara yang tidak sumbang meski tidak merdu-merdu amat.

Sebagai seorang seniman ibu paling jago memainkan alat musik daerah Jawa (gamelan). Instrumen gamelan yang paling ibu kuasai adalah kendang. Saking hebatnya ibu dalam memainkan kendang ini, beliau sempat mendapat predikat pengendang terbaik Jawa Tengah pada masa jayanya dulu.

Sebagai pengendang terbaik Jawa Tengah, ayunan tangan ibu dalam memukul kendang pastilah keras alias mantab.

Suatu sore aku sempat merasakan betapa dahsyatnya tangan ibuku saat memukul pantatku. Saat itu aku baru saja pulang dari bermain bola. Karena musim hujan maka kondisi lapangan amatlah becek. Al hasil aku pulang dalam kondisi penuh lumpur belepotan di sekujur tubuh. Tanpa ba bi bu, aku nyelonong masuk rumah melalui pintu depan dengan tanpa menyadari bahwa ibuku sedang mengepel lantai.

"Eh eh eh.... sini thut (nama panggilanku waktu kecil Kenthut). Aku pun mendekat ke arah ibu, dengan satu ayunan tangan khas pengendang terbaik Jawa Tengah mendarat di Pantatku. Plak! Wauduuuhhhh biyungggg sambil lari ngacir ke kamar mandi aku berteriak. Nampak sekali ibu kesal atas kelakuanku itu. Selepas mandi aku berganti baju dan menuju ke dapur mendekati ibu karena aku kelaparan sehabis hujan-hujan di lapangan.

Melihat aku sudah bersih dan rapi ibuku tersenyum. "Na begitu...., bersih dan gantheng anak ibu. Ayo sini makan dulu ibu sudah siapkan makanan dan teh hangat untuk kamu". Meski tadi ibu tampak kesal kepadaku, tetapi tetap saja naluri seorang ibu tak akan tega melihat putranya kedinginan dan kelaparan.

Aku pun makan dengan lahap ditemani ibu di meja makan. Masih kuingat beliau tersenyum bahagia melihatku makan begitu lahapnya. Terima kasih ibu... kasih sayangmu tak akan pernah bisa kulupakan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

kudu mesem kalau baca cerita masalalu Pak Agus yang nyaris banyak kesamaan dengan diriku....terutama dalam hal memainkan beberapa alat musik namun tidak bisa dibilang mahir serta suka menari meskipun sekarang profesi kita adalah guru Olahraga

17 Dec
Balas

Ha ha ha ...begitu ya.

17 Dec

Sungkem kangge ibu njih pa....he2 kenthut2...ojo nakal yo le

17 Dec
Balas



search

New Post